BMKG Wilayah 1 Medan Prakirakan Suhu Udara 38°C

Medan (harianSIB.com)

BMKG Wilayah 1 Medan memprakirakan suhu udara mencapai 38.0°C, Jumat (26/7/2024). "Suhu udara diprakirakan 15-38.0°C. Angin: Tenggara-Barat Daya 05-11 Km/jam," kata PMG Ahli Madya BBMKG Wilayah 1 Medan Martha R Manurung, Jumat (26/7/2024).

Ia mengatakan berdasarkan analisa pola angin menunjukkan angin baratan yang cukup kuat dan bersifat divergen (menyebar) di wilayah Kota Medan. Faktor-faktor ini yang menyebabkan sulitnya pertumbuhan awan di wilayah Kota Medan.

Baca Juga:

• Hendak Edarkan Sabu, Tiga Pria Diringkus Satresnarkoba Polres Sergai
• Berstatus Kinerja Tinggi, Pemko Medan Terima Penghargaan dari Kemendagri

Dengan berkurangnya tutupan awan, penyinaran matahari ke permukaan menjadi maksimal sehingga meningkatkan suhu udara pada siang hari.

Dalam beberapa hari ke depan diperkirakan pola cuaca hampir sama dengan hari ini. Meski suhu udara panas, hujan diprediksi masih terjadi pada malam hingga dini hari.

Baca Juga:

• Pengedar Sabu Diringkus Polsek Tigabinanga
• Diguyur Hujan Deras Pemukiman Warga dan Jalan Utama di Medan Labuhan dan Marelan Terendam Banjir

Berpotensi hujan ringan di Deliserdang, Karo, Binjai, Gunungsitoli, Medan, Langkat, Nias, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Utara, Serdang Bedagai, Simalungun, pada malam hari.

"Sedangkan dini hari pada umumnya berpotensi hujan ringan di wilayah Sumut dan berpotensi hujan lebat di Dairi, Pakpak Bharat dan sekitarnya," sebutnya.

Titik panas (hotspot) di wilayah Sumut pada pantauan tanggal 23 Juli 2024 tercatat 85 titik panas, satu titik panas di Humbang Hasundutan, empat titik panas di Labuhanbatu Selatan, 17 titik panas di Labuhanbatu Utara, satu titik panas di Tapanuli Selatan.

Kemudian, tiga titik panas di Tapanuli Utara, 10 titik panas di Toba, sembilan titik panas di Asahan, 31 titik panas di Labuhanbatu, dua titik panas di Langkat, tujuh titik panas di Samosir.

Hotspot yang terpantau dapat disebabkan karena curah hujan yang masih kecil, suhu udara yang tercatat cukup tinggi di wilayah tersebut. "Hotspot lebih cenderung karena suhu tinggi, namun dapat dijadikan indikasi awal terjadinya karhutla," ujarnya.

Pihaknya mengimbau waspadai potensi suhu udara yang cukup panas dan gerah di wilayah dataran rendah, perkotaan, dan pesisir pantai Sumut.

Mengingat cuaca yang masih cukup panas, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap hal-hal yang dapat memicu kebakaran, mengurangi kegiatan di luar rumah, memperbanyak konsumsi air putih dan buah. (*)