Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 22 Juni 2025

Andy F Noya dan Prisia Nasution Paham Kedelai Lebih ‘Rakus’ Air Ketimbang Sawit

Oki Lenore - Kamis, 01 Agustus 2024 07:04 WIB
199 view
Andy F Noya dan Prisia Nasution Paham Kedelai Lebih ‘Rakus’ Air Ketimbang Sawit
Foto: SNN/Oki Lenore
Andy F Noya (2 kanan), Prisia Nasution (kiri) dan Dirut PTPN IV PalmCo Jatmiko Krisna Santosa (2 kiri).
Medan (harianSIB.com)
Talkshow inspirasi 'Green Harmony Forum' di Gedung Digital Learning Universitas Sumatera Utara (USU), Jalan dr Mansyur, Medan, Rabu (31/7/2024), mengungkap sejumlah fakta berdasarkan mitos yang selama ini menjadi spekulasi. Satu di antaranya ternyata tanaman kedelai lebih 'rakus' air ketimbang sawit.

Mendengar kenyataan itu, Andy F Noya dan Prisia Nasution berharap semua pihak, khususnya pemangku kepentingan melakukan sosialisasi secara masif dan ilmiah agar spekulasi mengenai sawit yang 'kadung' buruk terkikis dan lama-kelamaan masyarakat paham.

"Jika tidak diantisipasi dengan sosialisasi masif, masyarakat masih akan terpengaruh dengan mitos yang tak beralasan," ujar Andy F Noya.

Baca Juga:

Prisia Nasution mengaku mengetahui mitos tersebut sudah lama beredar. Aktris senior Indonesia itu ingin ada edukasi menyeluruh mengenai seluruhnya secara ilmiah.

"Yang saya ketahui, sawit menyerap air paling sedikit ketimbang kedele, bunga matahari dan lainnya," ujarnya.

Baca Juga:

Sebelumnya, PTPN IV PalmCo menggandeng pendiri BenihBaik.com yang juga wartawan senior Andy F Noya dan aktris cantik berdarah Batak Prisia Nasution menggelar talkshow inspirasi 'Green Harmony Forum' ungkap mitos dan fakta tentang sawit.

Dirut PTPN IV PalmCo, Jatmiko Krisna Santosa menyebut, sawit merupakan 'penolong' bagi Indonesia sehingga lebih cepat bangkit dari wabah pandemi Covid-19.

Sebab, kata Jatmiko, kelapa sawit masih menjadi andalan dan kebanggaan ekonomi Indonesia di tengah pemulihan ekonomi.

"Kelapa sawit dan produk turunannya menurutnya mempercepat pemulihan perekonomian dan menjadi motor pendorong ekspor tanah air. Terutama pasca pandemi covid-19," paparnya.

Jatmiko juga mengungkapkan fakta terhadap mitos industri kelapa sawit sumber penipisan ozon serta penyebab terjadinya efek gas rumah kaca.

"Namun faktanya, justru kelapa sawit menyerap karbon dioksida yang merupakan pemicu terjadinya efek gas rumah kaca. Bahkan lebih besar dari kemampuan serap hutan itu sendiri," sebutnya.

Program Zero Emisi Karbon
Ia juga menyebutkan kalau PTPN IV PalmCo kini fokus pada pengembangan energi baru terbarukan dalam mendukung program pemerintah menuju net zero emission pada 2060.

Ia menjelaskan, hingga 2050, PalmCo menargetkan mengoperasikan 75 instalasi pembangkit tenaga biogas (PTBg) di berbagai penjuru Indonesia.

"Kami saat ini tengah fokus untuk memiliki fasilitas pengelolaan energi terbarukan yang ramah lingkungan, Ditargetkan 75 PKS yang tergabung dalam PTPN IV PalmCo memiliki biogas pada tahun 2050," tambahnya.


Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru