Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 13 Juni 2025

Buka SJI, Pj Gubernur Sumut: Penting Komunikasi Baik antara Pemerintah dan Wartawan

Tumpal Manik - Senin, 23 September 2024 18:04 WIB
235 view
Buka SJI, Pj Gubernur Sumut: Penting Komunikasi Baik antara Pemerintah dan Wartawan
Foto:SNN/ Tumpal Manik
BUKA SJI: Gubernur Sumut Agus Fatoni secara resmi membuka Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) di Aula Hotel Grand Inna Medan, Senin (23/9/2024).
Medan (harianSIB.com)
GubernurSumutAgus Fatoni secara resmi membuka Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) di Aula Hotel Grand Inna Medan, Senin (23/9/2024).

SJI yang berlangsung dari 23 - 27 September 2024 mengusung tema "Berintegritas, Berpikir Kritis, Multitasking dan Berwawasan Kebangsaan."

Dalam sambutannya, Agus Fatoni menyebutkan, pentingnya kemitraan antara pemerintah dan media dalam menyampaikan informasi yang seimbang.

Baca Juga:

"Kemitraan yang baik antara media dan pemerintah sangat penting untuk menyampaikan informasi yang akurat dan konstruktif. Peran media adalah menjembatani pemerintah dengan masyarakat, tetapi hubungan ini harus didasari oleh profesionalisme dan integritas," ujarnya.

Lanjutnya, berita buruk sering kali mendominasi, yang bisa mengurangi rasa nasionalisme dan kebanggaan masyarakat.

Baca Juga:

"Kritik terhadap pemerintah atau institusi lain harus diiringi dengan solusi, bukan sekadar mencari kesalahan. Dengan demikian, media dapat berperan sebagai mitra yang mendukung perbaikan. Hal ini menjadi tantangan media untuk memperkuat citra positif dan pencapaian yang telah diraih," ucapnya.

"Kontrol sosial oleh berbagai pihak, termasuk inspektorat, BPK, dan masyarakat, sangat penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas. Namun, ada ketidakadilan dalam pemberitaan, di mana hal-hal positif sering kali diabaikan, dan itu patut dicermati," lanjut Agus Fatoni.

Menurutnya, menyebarkan gosip atau berita buruk, apalagi yang tidak berdasar, dapat merusak reputasi dan menciptakan dampak negatif. Oleh karena itu, kesadaran akan tanggung jawab dalam menyampaikan informasi harus digelorakan. Kita perlu mendorong berita yang membangkitkan semangat, menyoroti prestasi, dan mengedukasi masyarakat agar memiliki perspektif yang lebih positif terhadap daerah dan bangsa.

"Etika dalam jurnalisme sangat diperlukan, terutama dalam pemberitaan yang tidak hanya berfokus pada keburukan atau gosip, tetapi juga memberi ruang untuk berita positif yang membangun," tandasnya.

"Pentingnya etika dalam hubungan antara media dan pemerintah. Ketika keduanya bekerja sama dengan perspektif yang solutif, mereka dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat. Punya hubungan yang baik, meskipun harus tetap profesional, sangat vital untuk menjalankan tugas dengan efektif," sambungnya.

Wartawan perlu terus belajar dan memperdalam pengetahuan, baik dalam aspek teknis jurnalistik maupun substansi yang diliput, untuk meningkatkan kualitas berita dan kontribusi mereka terhadap masyarakat.

"Pendidikan dan pemahaman tentang jurnalisme sangat penting bagi wartawan untuk menjadi unggul. Ini termasuk integritas, relasi, dan jaringan yang mendukung. Seorang pemimpin yang kreatif dapat menginspirasi inovasi dan pendekatan yang berbeda, membantu menciptakan individu yang terus berkembang dan menunjukkan identitas unik," imbuhnya.

Dikatakannya lagi, kesadaran akan kelebihan dan kekurangan diri, serta belajar dari pengalaman orang lain, menjadi kunci untuk mencapai kesuksesan. Tiga aspek penting untuk menjadi wartawan yang sukses adalah kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual.

"Kecerdasan intelektual dalam memberikan dasar pengetahuan, kecerdasan emosional membantu dalam mengelola emosi, dan kecerdasan spiritual memberikan pedoman moral. Kombinasi ini menciptakan wartawan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga beretika, berintegritas, dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat," tutupnya. (**)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru