
Buron 9 Bulan, Pelaku Tawuran yang Menewaskan Seorang Warga Menyerahkan Diri
Belawan(harianSIB.com)Setelah buron sembilan bulan, I alias Ifan Jengkol (38) warga Belawan, terdua pelaku penganiayaan yang mengakibatkan
Dalam pantauan Jurnalis SIB News Network (SNN) pada Kamis (14/11/2024), lubang-lubang tersebut semakin terlihat dan menjadi ancaman serius bagi pengendara, terutama setelah hujan yang sering mengguyur Kota Medan. Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda dari pemerintah untuk melakukan perbaikan.
Lubang-lubang ini merupakan bekas galian penanaman pipa air yang dikeluhkan warga saat pengerjaannya. Penimbunan galian yang dianggap kurang baik menyebabkan meskipun sudah ditutup dengan aspal hotmix, bekas galian tersebut tetap terlihat dan kini muncul banyak lubang yang mengancam keselamatan pengendara.
Baca Juga:
Dampak dari seringnya dilintasi kendaraan, lubang-lubang tersebut semakin menganga. Tumanggor dan Sinaga, dua warga setempat, menyebutkan bahwa baru-baru ini generasi muda PAM Swakarsa Prima telah berinisiatif menimbun sebagian dari lubang-lubang tersebut dengan pasir bercampur batu (sirtu). Namun, karena tidak segera ditutup dengan aspal hotmix, timbunan tersebut kembali hilang, membuat lubang-lubang semakin bertambah.
Warga pun kembali mendesak pemerintah untuk segera menutup lubang-lubang di Jalan Pintu Air IV. "Kami tidak ingin ada korban jatuh akibat kondisi jalan yang berlubang ini. Apalagi, belakangan ini, ruas Jalan Pintu Air IV semakin ramai digunakan sebagai jalan alternatif bagi pengendara menuju Tanah Karo dan sebaliknya," kata mereka.(**)
Baca Juga:
Belawan(harianSIB.com)Setelah buron sembilan bulan, I alias Ifan Jengkol (38) warga Belawan, terdua pelaku penganiayaan yang mengakibatkan
Solo(harianSIB.com)Hakim Pengadilan Negeri Solo menunda sidang perdana perkara gugatan wanprestasi mobil Esemka. Alasannya, pihak tergugat d
Jakarta(harianSIB.com)Kementerian Pekerjaan Umum (PU) buka suara soal pembubaran Satuan Tugas (Satgas) Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Jakarta(harianSIB.com)Pemerintah dinilai masih tebang pilih kepada organisasi masyarakat (ormas) yang kerap membuat onar dan meresahkan masy