Bandung (SIB) -Ketua KONI Medan, Eddy H Sibarani mengaku bersyukur atas raihan Kontingen Sumut di ajang PON XIX 2016 Jawa Barat. Sampai dengan kemarin, Selasa (27/9), tercatat Kontingen Sumut telah mengemas 15 emas.
Hal tersebut diungkapkan Eddy di sela-sela kegiatannya mengunjungi para atlet dan pelatih Sumut khususnya yang berasal dari Medan. Kehadiran Eddy untuk memberikan dukungan moril kepada para atlet yang tengah berjuang membela Sumut di ajang PON 2016.
Dengan didampingi beberapa pengurus KONI Medan, Eddy mengawali kunjungannya ke GOR Pajajaran Bandung yang menjadi arena pertandingan tarung derajat. Dilanjutkan dengan menyambangi para atlet dan pelatih gulat Sumut di GOR Saparua, Bandung.
Kedatangan Eddy beserta jajaran pengurus KONI Medan disambut hangat oleh para atlet dan pelatih tim gulat Sumut.
"Kita sangat bersyukur karena sampai dengan hari ini kita telah memperoleh 15 emas beberapa medali perak dan perunggu," kata Eddy
"Bertepatan dengan hitung-hitungan mayoritas medali tersebut dihasilkan oleh atlet Medan," imbuhnya.
Pihaknya menyambut gembira hasil tersebut dan menyampaikan terimakasih kepada masyarakat Sumut yang telah memberikan dukungan dalam berbagai hal untuk kontingen Sumut.
"Kami juga menyampaikan terimakasih kepada atlet, pelatih dan pengurus yang selama ini telah bekerja keras untuk membina atlet di berbagai cabang olahraga. Capaian di PON 2016 ini adalah buah dari beberapa program yang kami lakukan di Medan di antaranya ada Porwil Kecamatan di tahap selanjutnya ada Porkot dan kegiatan-kegiatan lainnya. Mudah-mudahan program ini bisa kita tingkatkan di masa-masa yang akan datang," tuturnya.
Eddy menegaskan pihaknya akan tetap mendukung program KONI Sumut.
"Semoga dengan adanya kegiatan PON ini kami akan segera melakukan evaluasi dan menganalisa, apa hal-hal yang bisa kita tingkatkan pada masa-masa yang akan datang," ujarnya.
Regenerasi Atlet
Eddy yang telah berada di Kota Bandung sejak Minggu (25/9) mengaku mendengar kabar bahwa kemungkinan besar akan ada pembatasan usia bagi atlet untuk sebagian besar di PON 2020 yang akan datang.
"Itu artinya kami harus segera mengantisipasi. Atlet-atlet kita yang umurnya sudah dapat dikatakan tua agar dapat digantikan oleh atlet-atlet lapisan berikutnya," tandasnya.
Dikatakan langkah yang akan ditempuh untuk merealisasikan program regenerasi atlet adalah dengan melakukan pencarian bibit atau pemanduan bakat.
"Kemudian jawaban yang paling klasik di seluruh cabor apapun ceritanya kita harus memperbanyak kompetisi atau event," paparnya.
"Karena inilah menjawab semua anak-anak yang latihan tidak terjadi kejenuhan dan mereka segera dapat mengukur sejauh mana kemampuan mereka pada saat latihan. Dengan memperbanyak frekuensi pertandingan kita yakin anak-anak dan seluruh pelatih akan dapat membuat program yang lebih baik ke depan," pungkasnya. (R8/c)
