Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 13 Juni 2025

Busana Istimewa Ramadan Runaway

- Minggu, 13 Juli 2014 15:37 WIB
1.839 view
  Busana Istimewa Ramadan Runaway
Jakarta (SIB)- Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) bekerja sama dengan Mal Kota Kasablanka menggelar Ramadhan Runaway, 9 Juli  hingga 3 Agustus 2014. Menghimpun 64 desainer karya terbaru dipamerkan. Perancang busana dari yang muda hingga senior terlibat. "Untuk kali ini saya akan mengeluarkan busana yang berbahan dasar dari kain yang berasal dari Pulau Rote. Permainan warna-warna khas Nusa Tenggara Timur akan menjadi dominasi dari karya saya kali ini," tutur Ida Royani seperti disiarkan SCTV, Jumat, (11/7).

Perancang kenamaan lainnya adalah Hengki Kawilarang, Jeny Tjahyawati, Hannie Hananto, Nuri Maulida, Amalia Aman dan Wignyo Rahadi. Hengki Kawilarang, yang selalu identik dengan busana gemerlap, menampilkan kurang lebih 10 rancangan dengan tema Dessert Glam. Koleksi ini terinspirasi oleh suasana padang pasir di Timur Tengah.

Hengki mengedepankan konsep mix and match, dengan pilihan busana seperti kaftan, tunik, celana palazzo, legging, dan gaun malam, dengan detail lace, mutiara, kristal, dan batu-batuan. Untuk melengkapi itu semua, ia berikan hiasan pada kepala dengan menggunakan headband berkawat yang dibuat seperti turban.

Koleksi Jeny Tjahyawati yang tak berbeda dengan show-nya di pembukaan Ramadhan Runaway lalu. Hanya saja pada rancangannya sekarang ia menekankan pada motif tenun ikat flores. Lalu, dilanjutkan dengan show koleksi busana Hannie Hananto dengan tema White Ramadan.

Pemilihan warna putih dan off white menjadi kunci dari rancangannya kali ini. Menurutnya, pemakaian warna off white untuk Ramadhan menggambarkan bersih dan suci. Bahannya kebanyakan berupa renda, dengan cutting simpel, serta tatanan kerudung yang sederhana dan mudah dipakai.

Ada juga rancangan dari Nuri Maulida, pemain sinetron yang kini beralih profesi sebagai desainer sejak memutuskan mengenakan jilbab. Dalam koleksinya sekarang, Nuri mengusung tema The Princess, yang menurutnya sesuai dengan konsep bahwa perempuan muslimah tampak cantik seperti puteri.

Nuri mampu menghadirkan karakter dirinya sendiri dalam rancangannya tersebut. Ia menggunakan bahan jacquard dan tulle, juga button dan batu-batuan sebagai aksennya.

Amalia Aman, desainer asal Sydney, Australia, yang menampilkan lima koleksi busana dengan tema Pink Lady. Kebanyakan dari busananya memakai cutting peplum, tampak simpel dan chic.

Tren peplum sebenarnya sudah berlalu di Indonesia. Namun, seperti dilaporkan Kompas.Com, Amalia memiliki alasan sendiri mengapa masih mengambil garis rancangan seperti itu. “Saya memang menghadirkan tren yang lalu sekarang ini, karena di Australia yang lagi booming tren seperti ini!”

Ia pun mengakui, bahwa tren busana muslim Indonesia sangat berkembang pesat dan menjadi contoh bagi kaum muslimah di Australia. Indonesia dinilainya akan mampu menjadi kiblat busana muslim dunia. “Saya sangat kagum dengan tren busana muslim di sini (Indonesia), kami semua mengamati. Di Australia, umat muslimnya masih sedikit konservatif. Mereka masih memakai pakaian yang plain, makanya sekarang saya memberikan sentuhan motif dan warna,” papar wanita kelahiran tahun 1985 tersebut.

Wignyo Rahadi, menampilkan koleksi baju muslim dengan gaya modern yang memberikan keleluasaan dan kenyamanan dalam aktivitas sehari-hari. Warna-warna spring pop seperti lime green, kuning, dan oranye, mampu memancarkan aura cerah dari si pemakainya. Ada pun koleksi busananya terdiri atas baju bodo, kaftan dan kimono. (t/r9/h)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru