Medan (SIB)- Tahun 2014 ragam krisis diprediksi terjadi, mulai dari guncangan dan melambatnya pertumbuhan ekonomi global yang berdampak pada kesejahteraan hingga krisis di rumah tangga. Meski demikian pelik, tak ada alasan mengelak namun tetap harus dihadapi untuk mendapatkan solusi.
“Khusus dalam rumah tangga, untuk menang atas krisis, komunikasi verbal perempuan dapat atasi krisis dalam rumah tangga,†tandas pembicara utama Pnt Ir Hezron Purba dalam Pertemuan Pria Perkasa bertema Bagaimana Menang Atas Krisis 2014 di Intermezzo Cafe Jalan Setia Budi Medan, Minggu, (19/1).
Gembala Jemaat Gereja Baithany - Pajak Sore Jalan Setia Budi Medan itu mengurai, sesuai Kejadian 2:18-23 menunjukkan seorang istri sebagai penolong dan teman. Menurutnya, dalam suatu hubungan yang baik yang sudah Allah rencanakan dalam pernikahan.
Dia sudah meletakkan pria dan wanita sebagai dua bagian yang sama. Sang istri akan menjadi teman dan penghibur bagi sang suami. Dia akan menjadi pelengkap bagi suaminya.
Kerinduannya hendaknya membangun suaminya, mengungkapkan kepercayaan diri dalam kecakapan suaminya, mendorong suaminya, menunjukkan penghargaan, percaya pada kebijaksanaan dan kecakapan suaminya, menunjukkan penghormatan, menolong suami meraih segala kecakapan, mendengarkan dengan lembut, mengagumi suami, mempercayai suami, dan berdiri disamping sang suami apapun yang terjadi.
Sang istri akan menolong suami merasa aman dengan mengasihinya. “Sesuai Titus 2: 4 ...dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya,†tandas pria yang ahli teknik tapi fokus pada pengembalaan tersebut.
Pnt Hezron Purba mengurai, krisis adalah keadaan yang tidak berjalan seperti yang seharusnya tapi dalam keoptimisan yagn berpegang padaNya, krisis itu menjadi satu peluang untuk ditaklukkan. “Sesuai keduniawian, krisis terjadi karena keserakahan,†tandasnya sambil mengutip Ibrani 13: 5 - 6.
Pnt Hezron Purba mengutip hasil berbagai penelitian yang dihimpun dan ditulis oleh Jeff Thompson dalam situs Psychology Today, bahwa komunikasi verbal dibutuhkan bagi dan untuk perempuan dalam mengondusifkan rumah tangga.
Menurutnya, wanita lebih ekspresif namun kurang memiliki kontrol. “Wanita mampu mengekspresikan emosinya namun kurang memiliki kemampuan mengontrol.
Wanita dibanding pria lebih mampu mengekspresikan diri secara spontan dan menunjukkan pose wajah yang akurat dengan apa yang sedang disampaikan. Di sinilah diperlukan komunikasi verbal,†tandas Pnt Hezron Purba sambil mengatakan pria memahami komunikasi nonverbal.
Dalam kegiatan yang dipenuhi pria dari ragam profesi itu terlihat tokoh pemuda nasional rajamin Sirait yang kini fokus dalam dunia pengembalaan, usahwan dan tokoh pembauran Sukiwi Tjong yang mantan anggota legislatif, Jemmy Lie, amos Ginting, Irwanto Manurung, Hasiolan Sidabutar, Sahat M Sihombing.
Pertemuan Pria Perkasa tersebut, menurut Pnt Hezron Purba digelar berkala untuk maksud menemukan solusi dalam krisis yang ada di rumah tangga.
Selain bertemu face to face, kegiatan yang jadi konsuling itu pun melayani via online melalui Melvin (081361676334), Mada (082167753842) dan Marudut (081268780509).
Semua persoalan rumah tangga dijamin privasinya tapi bila dibahas bersama maka dapat memberi manfaat bagi pihak lain, khususnya yang hadir dalam Pertemuan Pria Perkasa. “Saya berharap kegiatan takhanya diadakan di Medan tapi berpindah ke sejumlah kota seperti Binjai,†pinta Sukiwi Tjong. (R9/ r)