Anggota DPRD Sumut Meryl Rouly Saragih tidak menyangka dirinya bisa terpapar Covid-19. Pasalnya, Meryl disiplin menerapkan protokol kesehatan yakni mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak (menghindari keramaian) dalam aktivitasnya sehari-hari termasuk saat menjalankan tugasnya sebagai anggota dewan.
Sebelum terpapar Covid-19 pada 20 September 2020 lalu, Meryl melakukan berbagai kegiatan sebagai anggota dewan seperti reses, blusukan dan lainnya. Meryl pun tidak tahu dirinya terpapar di mana dan oleh siapa, karena tidak pernah kontak erat dengan penderita Covid-19.
"Saya disiplin menjalankan protokol kesehatan. Mungkin imun saya drop karena kelelahan," tutur Meryl.
Gejala yang dirasakan Meryl saat itu dirinya merasakan kelelahan lebih dari biasanya, demam, batuk dan kehilangan indra penciuman dan perasa. Meryl lantas berinisiatif melakukan Swab di salahsatu rumah sakit swasta di Medan. Hasilnya, Meryl positif Covid-19.
"Tidak ada kekhawatiran saya tidak bisa melihat matahari lagi besok. Saya justru khawatir orang-orang yang kontak erat dengan saya juga terpapar Covid-19. Kalau saya yakin bisa sembuh," ucap Meryl.
Sayangnya, kata Meryl, Dinas Kesehatan atau pihak terkait lainnya tidak ada melakukan tracing terhadap orang-orang yang kontak erat dengan dirinya. Padahal, Meryl yakin data dirinya yang positif Covid-19 telah masuk ke Dinas Kesehatan Sumut dan Satgas Penanganan Covid-19 Sumut. "Saya anggota dewan, tapi tidak ada tracing terhadap saya," tutur Meryl.
Tidak mau membahayakan orang lain, Meryl pun berinisiatif melakukan Swab terhadap 17 orang yang kontak erat dengan dirinya saat itu. Meryl pun bersyukur ke-17 orang itu dinyatakan negatif.
"Puji Tuhan semuanya negatif, bahkan orang yang semobil dengan saya. Ini tidak terlepas saya disiplin menerapkan protokol kesehatan memakai masker," kata Meryl.
Wanita cantik 30 tahun itu pun bercerita bagaimana dirinya berjuang melawan Covid-19. Meryl mengatakan penderita Covid-19 harus memiliki semangat, berpikir positif, menjaga hati dan pikiran.
"Kita harus punya mental itu untuk melawan virus itu (Covid-19). Saya dirawat di depan ICU yang setiap hari ada saja orang yang berteriak-teriak dan nangis, kalau kita tidak punya mental itu bisa stres dan imun jadi drop. Jadi, kita harus mendengar yang baik-baik, begitu juga kita tonton supaya hati senang," kata Meryl.
Selain itu, Meryl mengatakan, olah raga rutin, berjemur dan makan makanan yang bergizi. "Ini juga yang saya lakukan di kamar. Sebelumnya saya juga rutin olah raga, sehingga stamina saya kuat dan cepat pulih," cerita putri mantan Ketua DPD PDIP Sumut, Japorman Saragih ini.
Setelah dinyatakan sembuh dan isolasi untuk pemulihan, Meryl mengaku langsung beraktivitas sebagai anggota dewan. Ia juga membagikan kisahnya sembuh dari Covid-19 ke media sosialnya. Ini dilakukannya untuk menghilangkan stigma orang yang sembuh dari Covid-19 harus ditakuti.
"Jangan takut dengan orang yang telah sembuh dari Covid-19, karena mereka tidak lagi menularkan virus ke orang lain," pesan Meryl.
Meryl pun mengajak masyarakat untuk disiplin menerapkan perilaku hidup baru yakni mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak dalam kehidupan sehari-hari. Karena protokol kesehatan ini juga, orang-orang dekatnya terhindar dari Covid-19.
"Covid-19 itu nyata dan saya sudah mengalaminya. Untuk melawannya kita harus menerapkan perilaku hidup baru secara disiplin demi menjaga diri sendiri dan orang lain dari paparan Covid-19," tutup Meryl. (R17/f)