Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 13 Juni 2025
Usulan Ruang Biologis Bagi Pengungsi,

Perempuan Bisa Terganggu Psikis dan Tak Nyaman Fisik Bila Hasrat Sek Tak Tersalur

- Minggu, 02 Februari 2014 12:25 WIB
4.562 view
Perempuan Bisa Terganggu Psikis dan Tak Nyaman Fisik Bila Hasrat Sek Tak Tersalur
SIB/ Ist
Tim Relawan: Tim relawan dari Medan untuk memberi bantuan dan pengobatan gratis serta penyembuhan psikis yakni Ev Simadiah Sembiring MA, drg Jojor Silalahi, artis Theresia Riama Marbun SE dan Alwine Rosdiana Pakpahan SH SpN.
Kabanjahe (SIB)- Koordinator Pengamanan dan Penyelamatan Pengungsi Sinabung Kombes Pol Darman Sinuraya mengusulkan agar dibangun ruang biologis (baca: bercinta) bagi pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung di Kabanjahe. Dalam rapat koordinasi pendampingan penanganan pengungsi di Kantor Gubernur Sumut - Medan, Selasa (21/1) dipaparkan ada 41 titik pengungsian dan penghuninya berharap disediakan ruangan biologis. Pasalnya, hingga kini para pengungsi Sinabung belum dapat menyalurkan hasrat seksualnya, akibat ketiadaan fasilitas dari pemerintah. Padahal mereka sudah berada di pengungsian sekitar 4 bulan.

Ev Simadiah Sembiring  MA — bersama tim berkekuatan inti drg Jojor Silalahi dan suami, DR Ranto Sinaga, Pendeta DR Robert Samaranta Tarigan, artis Theresia Riama Marbun SE bersama tim musisi berinti kibordis Sulaiman Sianturi dan Saurma Samosir — pada Senin, (27/1), sehari penuh, mulai matahari terbit hingga malam, melayani para pengungsi. “Sebagai manusia ciptaanNya dilengkapi rasa, ruang biologis itu perlu. Sangat perlu bahkan,” tandasnya.

Alasannya, setiap manusia pasti memiliki hasrat seks. Pada kondisi tertentu, hasrat seks ini tidak bisa tersalurkan dengan baik tapi pada kulminasinya, harus tersalurkan. Bila tidak tersalur akan lebih banyak mempengaruhi kondisi psikis (kejiwaan) ketimbang fisik. Karena secara fisik hasrat seks yang tidak tersalurkan tidak memicu suatu penyakit khusus. “Kita memang membawa dalam doa tapi manusia tetaplah hambaNya yang lemah,” urai Ev Simadiah Sembiring.

Seksolog dari RS Fatmawati Jakarta dr Nugroho Setiawan, SpAnd mengatakan, tertahankan penyaluran seks, secara kesehatan fisik kondisi tersebut tidak mengganggu dan tidak merugikan tapi secara psikologis maka efek yang muncul tergantung dari temperamen atau watak orang tersebut.

Untuk meredakan gejolak dari dalam, dapat dialihkan dengan olahraga dan berdoa. “Hasrat seksual yang tidak tersalurkan kadang menimbulkan rasa tidak nyaman,” tutup Nugroho Setiawan.
***

Rombongan artis, dokter, rohaniawan dan psikolog yang digagas trio dermawan — Ev Simadiah Sembiring  MA, drg Jojor Silalahi, Theresia Riama Marbun SE — selain membawa bantuan sandang dan pangan juga mengadakan pengobatan gratis yang terkait dengan kesehatan umum dan pengobatan gigi. “Ketika sudah petang dan gelap, listrik tak memadai. Relawan menyiasati lampu mobil untuk pengobatan gigi yang melayani kisaran 200 pasien,” cerita Jojor Silalahi.

Dalam lokasi serupa, There Marbun dan tim kesenian menghibur dengan lagu. “Kami membawa sound dan perkusi dari Medan. Lagu yang dibawakan multak kidung pujian tapi warga minta lagu duniawi. Segala macam genrelah disuguhkan,” cerita artis yang juga produser rekaman tersebut. “Aku dengan talentaku bersama kibordis Sulaiman Sianturi  Saurma Samosir bernyanyi bermain bersama anak-anak pengungsi,” urai There Marbun yang sebelum mengunjungi korban sempat ngamen di Medan dalam rangka pengumpulan dana.

Untuk urusan pengayaan batin dan hiburan batin, Ev Simadiah Sembiring membawa massa dalam doa dan penyampaian firman. Ada juga kegiatan olahraga seperti voli apa adanya. “Tak semua pengungsi dari suku Karo tapi ada dari etnis Nias dan lainnya,” ujar Ev Simadiah Sembiring.

Buah kasih lain, saat hendak meninggalkan pengungsi di Posko UKA, rombongan relawan dan dermawan membagikan makanan, bersalin baju memberi buku dan jajanan buat anak-anak. “Buku-buku itu sumbangan notaris Alwine Rosdiana Pakpahan,” paparnya.

Saat perayaan Natal Keluarga Besar Kantor Notaris / PPAT Alwine Rosdiana Pakpahan SH SpN di Resto Avia Samudera Medan, Minggu, (22/12), Aiptu JE Sianturi SH yang Penyidik Ranmor Polresta Medan dan istrinya, Alwine Rosdiana Pakpahan, melakukan pengumpulan dana untuk para pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung. Selain dari keluarga besar, pasangan  orangtua artis cilik Theresia Sianturi itu pun mendonasikan sebagian miliknya untuk mereka yang membutuhkan termasuk korban erupsi gunung yang berada di Tanah Karo tersebut. (t/detik.com/r9/h)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru