Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 22 Juni 2025
Modus Nikahi Warga Setempat

Banyak Warga Asing “Kuasai” Pulau di RI

KKP akan Tindak Tegas Pelaku Asing Tidak Miliki Izin Usaha
Redaksi - Minggu, 04 Agustus 2024 10:15 WIB
508 view
Banyak Warga Asing “Kuasai” Pulau di RI
Foto: Kompas/Haryanti Puspa Sari
KONFERENSI PERS: Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Pung Nugroho Saksono (tengah) berbicara usai Konferensi Pers Kinerja Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Semester I-2024 di Media Center KKP, Jakarta
Jakarta (SIB)
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkap modus warga negara asing (WNA) 'kuasai' pulau-pulau kecil di Indonesia. Mereka ternyata menikahi warga setempat agar mendapatkan izin berusaha.


Harian SIB melansir, hal itu terungkap usai KKP turun mengecek ke lapangan. Menurut Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKPPung Nugroho Saksono, dari hasil pengecekan tidak terjadi privatisasi atau penjualan pulau-pulau kecil di Indonesia.


Melainkan, para WNA tersebut memanfaatkan pulau untuk membuka usaha, seperti resort. Agar mulus, para WNA tersebut menikahi warga lokal.

Baca Juga:

"Ada kata orang pembelian pulau kecil oleh orang asing, saat dilakukan pemeriksaan ternyata hanya memanfaatkan. Orang asingnya itu nikah sama orang Indonesia, itu dia manfaatkanlah. Di situ pola-pola seperti itu banyak," terang pria yang akrab disapa Ipunk dalam acara Konferensi Pers di Gedung Mina Bahari 4, Jakarta Pusat, Jumat (2/8).

Baca Juga:

Kabar jual beli pulau kecil Indonesia pertama kali diungkap oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).


Awalnya, BRIN mengungkap sudah ada lebih dari 200 pulau yang diprivatisasi dan diperjualbelikan di seluruh Indonesia. Informasi ini diperoleh berdasarkan data dari sejumlah organisasi nirlaba.


"Saat ini kami sedang menurunkan tim ke Pulau Mentawai ternyata informasi sana banyak seperti di media, banyak orang yang melakukan jual beli pulau kami turunkan tim ke sana nanti hasilnya akan kami publish apa yang terjadi di sana," imbuhnya.


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru