Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 22 Juni 2025

Indonesia Jadi Pusat Perburuan Dunia, Sumbang 80 Persen Kebutuhan Dunia

Robert Banjarnahor - Sabtu, 14 September 2024 12:41 WIB
208 view
Indonesia Jadi Pusat Perburuan Dunia, Sumbang 80 Persen Kebutuhan Dunia
Foto: Rachman_punyaFOTO
Ilustrasi sarang burung walet.
Jakarta (harianSIB.com)

Tidak hanya sumber daya alam mineral, Indonesia ternyata menyimpan harta karun bernilai tinggi yang sangat dibutuhkan negara-negara di dunia. Di antaranya, adalah sarang burung walet yang selalu dicari dan nilai ekspornya sangat fantastis terutama di Pasar Asia.

Pasalnya, sarang burung walet ini diketahui memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlambat proses penuaan, mengobati diabetes, menurunkan resiko penyakit jantung, mengobati sesak nafas dan berbagai penyakit lainnya.

Sarang burung walet mendapatkan tempat istimewa dalam industri kesehatan dan makanan mewah. Indonesia, sebagai salah satu penghasil utama, memiliki peran besar dalam memenuhi permintaan global yang terus meningkat untuk komoditas ini.

Baca Juga:

Harga sarang burung walet tergantung kualitasnya dan sebelum tahun 2000 an harga perkilogramnya bisa mencapai Rp 15 juta bahkan lebih, namun sekarang harganya memang sudah sangat jauh menurun.

Di Indonesia, burung walet dibudidayakan pada bangunan yang dirancang khusus dengan mengatur kondisi bangunan sebagaimana diingini burung walet. Bahkan untuk mempengaruhi burung walet bersarang di bangunan tersebut, untuk memancingnya dibuat speaker dengan suara burung walet.

Dikutip dari CNBC Indonesia, kontribusi Indonesia terhadap pasar global sarang burung walet tidak main-main. Data menunjukkan bahwa negara Indonesia menyumbang sekitar 80% dari kebutuhan dunia. Nilai ekspor Indonesia terus meningkat setiap tahun, mencapai puncaknya pada 2020 dengan total ekspor senilai US$540,4 juta, naik tajam dari tahun sebelumnya. Lonjakan ini menunjukkan potensi luar biasa dari produk ini sebagai komoditas ekspor unggulan.

Baca Juga:

China, Hong Kong, dan Singapura adalah pasar utama bagi sarang burung walet asal Indonesia. Pada 2023, ekspor ke Hong Kong mencapai 630,9 ton dengan nilai sebesar US$77,13 juta. Ekspor ke China juga terus berkembang meskipun sempat menghadapi tantangan di masa lalu.

Pada 2010, China menghentikan impor langsung dari Indonesia karena masalah kesehatan terkait flu burung dan kandungan nitrit yang tinggi. Namun, setelah melalui proses negosiasi yang panjang, pada 2015, pintu ekspor ke China dibuka kembali dengan regulasi yang lebih ketat, terutama terkait kadar nitrit yang diizinkan.

Meski mendominasi, Indonesia tetap menghadapi persaingan dari negara-negara lain, seperti Malaysia dan Thailand, yang juga aktif dalam mengekspor sarang burung walet ke pasar global. Kedua negara ini juga memiliki infrastruktur yang mendukung dan akses ke pasar yang sama, meskipun Indonesia tetap unggul dalam hal volume dan pengakuan kualitas.

Untuk mempertahankan keunggulan ini, penting bagi Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas produksi dan memastikan bahwa proses ekspor berjalan lancar dengan memenuhi standar internasional yang semakin ketat. Hal ini termasuk penyederhanaan proses perizinan ekspor, sertifikasi kualitas, dan kepatuhan terhadap regulasi negara-negara tujuan. (*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru