Jumat, 25 April 2025

Orang Kaya RI Dikabarkan Larikan Kekayaan ke Luar Negeri, Ada Apa?

Redaksi - Senin, 14 April 2025 10:40 WIB
404 view
Orang Kaya RI Dikabarkan Larikan Kekayaan ke Luar Negeri, Ada Apa?
Ist/SNN
Ilustrasi brangkas
Jakarta(harianSIB.com)

Orang kaya Indonesia dikabarkan beramai-ramai memindahkan kekayaan mereka bernilai ratusan juta dolar ke luar negeri buntut meningkatnya kekhawatiran mereka atas disiplin fiskal dan stabilitas ekonomi dalam negeri belakangan ini.

Mengutip Bloomberg dan dilansir dari CNNIndonesia.com, orang kaya itu khawatir dengan situasi yang ada di Indonesia belakangan ini. Yang menjadi perhatian utama, selain masalah ekonomi adalah kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang sejak Oktober memperluas peran TNI.

Baca Juga:


Pemindahan itu salah satunya dilakukan oleh Chan, seorang mantan eksekutif berusia 40-an di salah satu perusahaan besar Indonesia yang meminta nama lengkapnya tak diungkap karena takut akan sanksi pemerintah.

Baca Juga:

"Saya telah meningkatkan pembelian USDT (Kripto Tether) saya dalam beberapa bulan terakhir," kata Chan, dikutip dari CNNIndonesia.com.

"Ini memungkinkan saya untuk menjaga nilai aset saya dan mengirimkannya ke luar negeri jika diperlukan tanpa harus membawanya secara fisik melintasi perbatasan. Prospek ekonomi Indonesia dan risiko terhadap stabilitas politik negara benar-benar membuat saya khawatir," katanya.

Tidak hanya Chan, selusin manajer investasi, bankir swasta, penasihat keuangan, dan individu juga menyebut orang kaya lain melakukan hal sama.


Kebanyakan orang kaya itu melarikan kekayaannya ke emas dan real estate. Ada juga yang mengalihkan dananya ke kripto.

Aset tersebut menawarkan cara bagi orang kaya Indonesia untuk menghindari pengawasan dalam memindahkan sejumlah besar uang.

Seorang bankir swasta mengatakan, beberapa kliennya dari Indonesia dengan kekayaan bersih antara US$100 juta dan US$400 juta telah mengalihkan 1 10 persen aset mereka menjadi kripto.

Peralihan tersebut dimulai sejak Oktober, atau ketika Prabowo berkuasa.

Peralihan itu katanya menjadi semakin cepat setelah rupiah jatuh pada Maret lalu.

Sementara itu sumber lain dari satu firma menyebut telah mengalihkan sekitar US$50 juta uang klien mereka asal Indonesia ke Dubai dan Abu Dhabi.

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru