Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 22 Juni 2025

Investasi Terganggu, China Siap Campur Tangan di Konflik Israel-Iran

Redaksi - Jumat, 20 Juni 2025 18:19 WIB
97 view
Investasi Terganggu, China Siap Campur Tangan di Konflik Israel-Iran
Foto: Dok/SNN
Ilustrasi
Jakarta(harianSIB.com)
Presiden China Xi Jinping menyuarakan keprihatinan mendalam atas serangan militer terbaru Israel terhadap Iran, seraya memperingatkan bahwa konflik yang terus berlanjut antara kedua negara tersebut mengancam stabilitas kawasan dan merusak kepentingan komunitas internasional.

Pernyataan itu disampaikan Xi dalam pertemuan tingkat tinggi dengan para pemimpin Asia Tengah yang berlangsung pekan ini di Astana, ibu kota Kazakhstan. Ia menegaskan bahwa meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran berdampak buruk terhadap keamanan regional.

"Operasi militer Israel terhadap Iran telah memperburuk situasi di Timur Tengah," kata Xi, dikutip oleh kantor berita resmi China, Xinhua, sebagaimana dilaporkan Airspace Review.

Baca Juga:

Xi juga menegaskan posisi tegas negaranya:
"Kami menentang setiap tindakan yang melanggar kedaulatan, keamanan, dan integritas teritorial negara lain," ujarnya.

Dalam pertemuan bilateral terpisah dengan Presiden Uzbekistan, Shavkat Mirziyoyev, Presiden Xi menyampaikan bahwa solusi militer bukanlah jalan keluar dari konflik. Ia menyerukan agar semua pihak yang terlibat menahan diri demi mencegah eskalasi lebih lanjut.

Baca Juga:

"Meningkatnya ketidakstabilan di kawasan ini tidak sejalan dengan kepentingan bersama masyarakat internasional," tegasnya.

Menurut sumber dari pemerintah China, Presiden Xi juga menyatakan kesiapan Beijing untuk bekerja sama dengan seluruh pihak demi mencegah konflik memburuk, serta membantu memulihkan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.

"China bersedia memainkan peran konstruktif dalam mengembalikan stabilitas kawasan itu," ungkapnya.

Kekhawatiran China atas Prang Israel-Iran juga mencerminkan perhitungan strategis yang lebih mendalam di mana ekonomi China juga sangat bergantung pada ekspor minyak Iran.

Gangguan apa pun dalam rantai pasokan atau lonjakan harga energi global dapat memperburuk perlambatan ekonomi China yang sedang berlangsung saat ini.

Seperti diketahui, Beijing telah berinvestasi besar dalam infrastruktur energi yang terkait dengan Iran, termasuk melalui Inisiatif Sabuk dan Jalannya.

Meskipun tidak menyebutkan dimensi energi secara langsung dalam sambutannya, Xi secara pribadi ia telah mengakui bahwa ketidakstabilan yang berkelanjutan di Teluk dapat menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan energi nasional.

Lebih dari separuh impor minyak mentah China dari Timur Tengah berasal dari atau melewati wilayah Teluk Persia.

China baru-baru ini memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara Teluk, termasuk Oman, Arab Saudi, dan Iran.

Dalam beberapa hari terakhir, Beijing juga menghubungi Oman dengan pesan bahwa China tidak bisa tinggal diam dan membiarkan situasi Israel-Iran lepas kendali, menurut Kementerian Luar Negeri Oman.

Meskipun China tidak memiliki aliansi pertahanan formal dengan Teheran, Beijing telah secara konsisten menentang intervensi militer yang dipimpin Barat di Timur Tengah dan telah mendukung alternatif diplomatik dalam perselisihan regional.

Pernyataan Xi memperkuat narasi China yang lebih luas sebagai penyeimbang pengaruh AS di kawasan Timur Tengah dan mempertegas Beijing yang mengkritik tindakan militer sepihak.

Namun demikian, seperti ditulis Reuters, para kritikus berpendapat keterlibatan Beijing hanya sebatas retorika dan tidak memiliki pengaruh politik yang diperlukan untuk meredakan konflik regional yang besar.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru