Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 16 Juni 2025

Menkomdigi Setujui Merger, EXCL Beroperasi di Industri Telekomunikasi dengan Modal Rp104 Triliun

Oki Lenore - Senin, 21 April 2025 21:20 WIB
431 view
Menkomdigi Setujui Merger, EXCL Beroperasi di Industri Telekomunikasi dengan Modal Rp104 Triliun
Foto: Dok/Ayub Haryono
PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART atau EXCL) Kamis (17/4/2025), resmi berdiri sebagai entitas telekomunikasi terpadu.
Jakarta(harianSIB.com)

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid menyetujui merger tiga operator seluler (opsel) beroperasi di Tanah Air. Ketiganya adalah PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk dan PT Smart Telecom Tbk yang menghasilkan entitas baru bernama PT XL Smart Telecom Sejahtera Tbk. Awal kerja dengan modal Rp104 triliun.

Pada publikasinya di Jakarta yang diterima Jurnalis SIB News Network, Senin (21/4/2025), Menkomdigi mengatakan, penggabungan langkah strategis untuk mempercepat transformasi digital yang inklusif dan berdampak luas. Harapannya, dengan merger tersebut, ada peningkatan kecepatan unduh hingga 16 persen pada tahun 2029 serta penambahan 8.000 menara BTS yang difokuskan pada daerah-daerah yang selama ini mengalami keterbatasan akses.

Baca Juga:


"Khusus layanan internet, ada target peningkatan akses meliputi peningkatan akses di lebih dari 175.000 sekolah, 8.000 fasilitas layanan kesehatan, dan 42.000 kantor pemerintahan di seluruh Indonesia," tegasnya.

Baca Juga:

Sebelumnya, President Director and CEO XL Smart, Rajeev Sethi mempublikasikan EXCL dengan total nilai gabungan pra-sinergi 6,5 miliar dolar AS atau Rp104 triliun. Momen itu sekaligus menandai dimulainya babak baru dalam era digital Indonesia, di mana kehadiran entitas baru hasil merger tiga entitas besar telekomunikasi itu diharapkan bisa mendorong inovasi dan meningkatkan pengalaman konsumen sektor telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia.

Menurutnya, sejumlah hal yang akan menjadi fokus pihaknya pada masa awal pengembangan XL Smart. Pertama, memastikan XL Smart dapat menyediakan layanan yang lebih baik dan cepat melalui integrasi jaringan kepada konsumen.


"Kedua, memastikan layanan tidak ada gangguan dan perubahan. Dan ketiga, memastikan customer experience yang berkualitas melalui digitalisasi dan personalisasi," tegasnya.

Di samping itu, perusahan merger itu akan fokus untuk memastikan biaya produk atau layanan tetap berada dalam range yang terjangkau bagi konsumen. Dengan keempat prioritas tersebut, Rajeev menekankan bahwa pihaknya ingin membuat XL Smart memiliki dampak yang lebih besar untuk masyarakat Indonesia.


Director and Chief Financial Officer XL Smart, Antony Susilo, mengungkapkan, dengan berdirinya XL Smart, pihaknya bakal melakukan proses integrasi di sejumlah aspek. Aspek pertama yang akan diintegrasi yakni jaringan. "Jaringan itu akan kita upgrade, dan akan diekspansi lebih besar lagi," sebutnya.

Saat ini pihaknya tengah membuat perencanaan untuk integrasi jaringan tersebut. Selain network atau jaringan, segenap jajaran di XL Smart juga menyiapkan perencanaan integrasi untuk IT system maupun IT platform. Selain itu, XL Smart juga akan mengembangkan bisnis enterprise dan home broadband.


"Proses integrasi di network, IT dan enterprise, itu semua masih dalam perencanaan. Dan nanti kami akan share ketika ini semua sudah rampung dalam waktu dekat," imbuh Antony.

Proses integrasi yang ada akan diikuti dengan peningkatan kualitas jaringan sinyal dari produk atau layanan yang berada di bawah naungan XL Smart, yakni XL, Axis, dan Smartfren. XL Smart menegaskan bahwa tak akan ada rebranding produk atau penciptaan brand baru dari merger tersebut.

XL Smart bakal fokus untuk memenuhi kebutuhan dari setiap segmen konsumen yang ada pada ketiga brand itu. Value proposisi baru lah yang nantinya akan ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen di ketiga brand.


XL Smart juga menegaskan, pihaknya tak akan melakukan pemangkasan jumlah karyawan pasca dilakukannya merger. Jeremiah Ratadhi selaku Director and Chief People Officer XL Smart mengatakan jika sumber daya manusia (SDM) adalah aset berharga bagi XL Smart.

"People are our most valuable asset. Dengan asset ini, kita ingin menjadikan XL Smart sebagai the best expertise," ungkap Jeremiah.

Sebagai informasi, merger antara PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren), dan PT Smart Telecom (SmartTel) ini mengumpulkan total nilai gabungan pra-sinergi sebesar 6,5 miliar dolar As atau Rp104 triliun pra pajak sebesar 300 juta - 400 juta dolar AS per tahun, EBITDA sebesar Rp22,5 triliun, pelanggan gabungan sebesar 94,5 juta dan pangsa pasar gabungan sebanyak 25 persen.

Di lain sisi, merger antara ketiga entitas itu diproyeksi akan mengumpulkan pendapatan proforma hingga Rp45,8 triliun atau 2,9 miliar dolar AS. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru