Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 27 September 2025

Sambut Pesta Gotilon dan Tahun Transformasi 2025, HKBP UAS Medan Gelar Pelatihan Bantuan Hidup Sehat

Ir Parluhutan Simarmata - Sabtu, 27 September 2025 13:35 WIB
137 view
Sambut Pesta Gotilon dan Tahun Transformasi 2025, HKBP UAS Medan Gelar Pelatihan Bantuan Hidup Sehat
Foto: Dok/panitia
Para peserta Pelatihan Bantuan Hidup Sehat dalam rangka Pesta Gotilon dan Puncak Tahun Transformasi HKBP UAS Medan foto bersama dengan Pdt Resna Tiarasi Malau dan dr Marolop Hutapea Sp.Jp dan lainnya, Sabtu (27/9/2025).

Medan(harianSIB.com)

Menyambut Pesta Gotilon dan Puncak Tahun Transformasi 2025, HKBP Jalan Uskup Agung Sugiopranoto (UAS) Medan menggelar "Pelatihan Bantuan Hidup Sehat (BHS) yang diikuti para remaja dan naposo (NHKBP) di Aula Jerusalem Lt 2 HKBP UAS, Sabtu (27/9/2025).

Pelatihan Bantuan Hidup Sehat ini dinilai sangat penting mengingat tingginya serangan jantung tiba-tiba yang membutuhkan penanganan sesegera mungkin sehingga tidak sampai terlambat penanganannya. Dalam kaitan inilah maka para remaja dan naposo perlu dilatih agar bisa cepat memberi bantuan awal, sehingga jantung tidak sampai berhenti.

Kegiatan yang dilaksanakan panitia pesta gotilon dan tahun transformasi ini dilaksanakan Seksi Kesehatan, Dewan Diakonia HKBP UAS Medan menampilkan pembicara dr Marolop CDH Hutapea SpJP MKed didampingi Sekretaris Seksi Kesehatan dr Owen Sitompul SpB MKed, dr Dwi Lunarta, Siahaan SpAn dan dr Joslouis Karta Mangasa Hutagaol.

Dr Marolop yang sehari hari praktik sebagai dokter jantung di RS Elisabeth Medan, RS Marta Friska, dan RS Sari Mutiara Lubuk Pakam itu secara panjang lebar menyampaikan bahaya penyakit jantung yang tanpa disadari bisa terjadi tiba-tiba dan tidak mengenal usia. Kalau jantung berhenti maka semua organ tubuh tidak berfungsi karena darah berhenti mengalirkan nutrisi ke seluruh tubuh. Berbeda dengan stroke yang hanya melumpuhkan beberapa organ tubuh.

Baca Juga:
Dia juga mempraktikkan langsung bagaimana pertolongan awal penanganan pasien dengan memompa jantung secara manual jika ditemukan ada pasien yang tiba-tiba terkena serangan jantung. Masih ada kesempatan sampai 6 menit setelah jantung berhenti untuk menolong dengan melakukan pemompaan jantung. Sementara untuk yang berhenti nafas masih ada waktu melakukan pertolongan paling lama 8 menit setelah nafasnya berhenti.

"Yang penting sebelum melakukan pertolongan bagi pasien yang tiba-tiba terkena serangan jantung, maka amankan dulu diri, korban dan lingkungan. Periksa nafasnya, pompa jantungnya, panggil bantuan dengan hubungi telepon 119 dan juga hubungi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat," ujar Marolop.

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
 
Berita Terkait
DAP Aksi Sosial Donor Darah dan Cek Kesehatan Gratis
Massa Gebrak Berunjukrasa di Kantor BPJS Kesehatan Padangsidimpuan
Menteri Kesehatan Hadiri Puncak Tahun Kesehatan HKBP Taman Mini
Wakil Wali Kota Medan Berharap BPJS Permudah Masyarakat Dapatkan Fasilitas Kesehatan
Mahasiswa Labuhanbatu Demo Dinkes, Tuntut Kadis Kesehatan Segera Mundur
Hari Kesehatan Nasional Tingkat Tobasa Diperingati Sederhana
komentar
beritaTerbaru