Konflik Timur Tengah Semakin Kacau, Israel Gempur Ibu Kota Suriah

Damaskus (harianSIB.com)

Konflik di Timur Tengah semakin kacau menyusul serangan Israel atas Ibu Kota Suriah, Damaskus.

Damaskus menjadi sasaran penyerangan Israel pada hari Selasa (8/10) waktu setempat. Yang menjadi sasaran serangan udara Israel adalah sebuah bangunan tempat tinggal di kawasan Mezzah di ibu kota Damaskus.

Baca Juga:

• Keceriaan Berubah Duka, Atap Klub Malam Runtuh Ratusan Pengunjung Tewas
• Evakuasi Warga Gaza oleh Prabowo Didukung DPR, Ditolak MUI

Laporan media pemerintah Suriah seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu (9/10/2024), menyebutkan serangan udara Israel itu menewaskan tujuh warga sipil termasuk anak-anak serta perempuan. Sementara itu, 11 orang juga terluka imbas gempuran udara tersebut.

Sumber tersebut menambahkan bahwa serangan itu juga menyebabkan kerusakan materiil yang "parah" pada kawasan permukiman sipil di area sekitarnya.

Baca Juga:

• Israel Bombardir Gaza di Hari Raya Idul Fitri
• Protes Besar-Besaran Guncang Israel, Laut Manusia 'Goyang' Netanyahu

Menurut sumber yang sama, serangan udara itu terdiri dari tiga rudal yang datang dari arah Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Media pemerintah Suriah juga melaporkan bahwa sistem pertahanan udara telah mencegat ancaman "musuh" di sekitar Damaskus.

Israel selama ini memang memiliki riwayat getol melakukan serangan ke Suriah terutama menargetkan beberapa situs milisi pro-Iran.

Namun, serangan udara ini terjadi kala Israel juga tengah berperang dengan milisi Hizbullah di Lebanon hingga Tel Aviv melancarkan invasi darat ke negara itu.

Di saat yang sama, Israel juga masih terus melancarkan agresi brutal ke Jalur Gaza Palestina yang telah berlangsung sejak Oktober 2023 lalu.

Israel juga baru-baru ini dihadapkan serangan ratusan rudal balistik dan hipersonik dari Iran hingga membuat sistem anti-rudal andalannya, Iron Dome, keteteran.

Serangan Israel ke Damaskus pun dikhawatirkan bakal semakin memperkeruh eskalasi dan memperluas peperangan di Timur Tengah.

Sebab, sejak agresi brutal ke Jalur Gaza berlangsung Oktober lalu, Israel terus menghadapi gempuran dari sejumlah milisi pro-Iran di kawasan seperti Hamas, Hizbullah, hingga Houthi di Yaman. (*)