Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 21 Mei 2025

Siswa SD "Mirip Ahok" Dibully, Tak Mau Lagi Sekolah

* Polisi Minta Elite Politik Beri Contoh yang Baik
- Rabu, 01 November 2017 18:32 WIB
456 view
Siswa SD
Jakarta (SIB)- Polisi mendatangi sekolah siswa SD yang diejek karena wajahnya mirip dengan mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Polisi berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk menyelidiki kasus itu.

"Iya ada kejadian tersebut di SDN 16 Pekayon, Pasar Rebo. Jatanras sudah di lokasi. Koordinasi dengan Polsek Pasar Rebo, pihak sekolah, orang tua, dan siswa itu sendiri," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy Kurniawan, Selasa (31/10).

Hendy juga membenarkan kabar perundungan (bully) terhadap siswa SD itu. Bahkan siswa tersebut sempat mendapat tindakan kasar dari teman-temannya.

"Teman-temannya memang sering mem-bully dan mengejek mirip Ahok. Memang benar sempat ada insiden tangan siswa itu terluka akibat ditusuk pulpen temannya, tetapi tidak parah dan sudah sembuh, kenakalan anak-anak," lanjut Hendy.

Untuk menyelidiki kabar perundungan itu, polisi akan berkoordinasi dengan pihak sekolah dan yayasan.

"Saya sendiri koordinasi dengan yayasan Katolik, yang bersedia menampung siswa SD itu, baik sekolah maupun tempat tinggal, karena kebetulan dari keluarga kurang mampu. Sementara pihak sekolah akan melakukan pengawasan ke murid-muridnya, apabila memang dari siswa tersebut tetap merasa tidak nyaman, saya upayakan bisa sekolah di tempat yayasan Katolik," jelas Hendy.

Tak Mau Lagi Sekolah
JS, bocah SDN 16 Pekayon yang dibully karena dipanggil 'mirip Ahok' oleh teman-temannya tak mau sekolah. Orang tua JS mengungkapkan anaknya diliputi rasa takut untuk bersekolah lagi.

"Sudah nggak mau lagi sekolah di situ (SDN 16 Pekayon," kata orang tua JS, Albina Alverina di Polsek Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (31/10).

Albina mengatakan, semenjak kasus tersebut, anaknnya sudah hampir dua minggu tidak masuk sekolah. Ia mengaku sudah berusaha untuk membujuk putranya itu untuk kembali sekolah. Namun usaha Albina gagal.

"Saya nggak mau sekolah lagi ma, saya takut, saya antar, saya jemput tetap nggak mau sekolah lagi, saya jadi pusing," kata Albina menceritakan.
"Dia maunya pindah sekolah," imbuh dia.

Di tempat yang sama, Kuasa Hukum Keluarga Albina, Achmad Budi Prayoga berharap proses mediasi segera menghasilkan keputusan. Sehingga bocah tersebut bisa kembali sekolah semisal pindah ke tempat baru.

Elite Politik Beri Contoh yang Baik!
Kapolres Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo ikut menanggapi kasus perundungan (bully) yang terjadi pada bocah SD 'mirip Ahok'. Ia mengatakan seharusnya dari orang tua hingga elite politik memberi contoh yang baik terhadap anak-anak.

Andry mengatakan saat ini kasus tersebut tengah diselidiki pihak kepolisian untuk dicarikan solusi.

"Kami cross-check untuk melakukan problem solving, karena kan mereka itu anak-anak. Ini sebagai bagian dari problem solving kita menyelesaikan masalah secara kekeluargaan, karena sama-sama anak-anak. Sebaliknya kita, para orang tua, guru, sekolah, elite politik, berikan contoh yang baik," ujar Andry, Selasa (31/10).

Menurut Andry, seharusnya dari orang tua, guru, bahkan masyarakat dapat memberikan contoh yang baik kepada anak-anak. Selain itu, hal yang berbau SARA harus dihindari dalam kehidupan sosial.

"Karena ini merupakan implikasi dari semua itu. Makanya berikan contoh kepada anak-anak, jangan membawa masalah SARA dalam kehidupan sosial kita," jelasnya. (detikcom/d)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru