Jakarta (SIB)
Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi Bidang Pembinaan dan Pemberdayaan Wilayah (P2W) Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila Indonesia Timur Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat yang segera menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil).
Usai di NTT, rencananya akan diadakan Muswil Pemuda Pancasila Maluku dan Maluku Utara. Lalu dilanjutkan dengan Papua dan Papua Barat pada Agustus 2022.
"Mengambil tema 'Indonesia Tanah Air Beta, Beta Pancasila, Pancasila itu Beta', penyelenggaraan Muswil Pemuda Pancasila Maluku yang akan diselenggarakan pada 26 Juli 2022 nanti ditujukan untuk memperkuat konsolidasi organisasi sebagai penjaga dan pelestari nilai-nilai Pancasila," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Selasa (12/7).[br]
"Sekaligus menjadi wujud komitmen organisasi Pemuda Pancasila dalam menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, di mana prosesi pergantian kepemimpinan diselenggarakan melalui mekanisme organisasi yang jelas, dan menurut periodisasi masa jabatan yang teratur dan berkesinambungan," lanjutnya usai menerima Bidang P2W MPN Pemuda Pancasila Indonesia Timur, di Jakarta, Senin (11/7).
Mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menekankan, salah satu kekuatan utama bangsa Indonesia tetap berdiri tegak di tengah keberagaman, tidak lain karena adanya ideologi Pancasila.
Bamsoet menyebut Pancasila telah mengalami pasang surut seiring perjalanan bangsa Indonesia dan dinamika zaman.
"Namun satu hal yang pasti, dalam situasi dan kondisi apapun, Pemuda Pancasila akan selalu berdiri tegak di garda terdepan, sebagai patriot pengamal, penjaga, dan pembela Pancasila. Karenanya, setiap kader Pemuda Pancasila selalu mengajak segenap elemen bangsa untuk senantiasa bersyukur diwarisi Pancasila oleh para pendiri bangsa. Tidak hanya menjadi dasar, ideologi, dan pandangan hidup bangsa, Pancasila juga menjadi titik temu bagi berbagai kemajemukan bangsa," jelas Bamsoet.[br]
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan, demokrasi dan permusyawaratan, serta keadilan sosial, yang terdapat dalam Pancasila, bukan hanya mampu menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.
Melainkan juga dapat merepresentasikan nilai-nilai universal yang diterima semua golongan, serta mengakomodir segenap kepentingan.
"Dalam Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung serta Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 30 September 1960 di Amerika Serikat, Presiden Soekarno berhasil menggemparkan dunia dengan mengenalkan Pancasila kepada para pemimpin dunia dan juga warga dunia. Kini menjadi tugas kita untuk senantiasa meneruskan perjuangan Presiden Soekarno tersebut. Menjadikan Pancasila sebagai warisan Indonesia untuk mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia," pungkas Bamsoet. (detikcom/d)