MUI Jatim Siapkan Fatwa Soal Politik Identitas

Hindari Polarisasi, Agama Jangan Dijadikan Alat Politik


371 view
Hindari Polarisasi, Agama Jangan Dijadikan Alat Politik
Foto: Faiq Azmi/detikJatim
Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim KH Ma'ruf Khozin 

Surabaya (SIB)

MUI tengah menyiapkan fatwa soal politik identitas. Fatwa ini disiapkan agar tidak terjadi polarisasi di masyarakat saat Pemilu 2024 nanti.

Saat ditanya apakah fatwa ini ditujukan ke salah satu figur capres? Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim, KH Ma'ruf Khozin membantahnya.

Menurut Ka'ruf, fatwa yang tengah disiapkan ini bertujuan agar masyarakat tidak terpecah dan menghindari politisasi agama.

"Mboten, mboten, mboten (tidak, tidak, tidak). Cuma kita ingin kontestasi 2024 ini murni gagasan, murni program, murni. Tidak lagi kemudian soal identitas agama," kata Ma'ruf, Jumat (25/11).

Pria yang akrab disapa Kiai Ma'ruf ini menyatakan, fatwa soal politik identitas sengaja dirancang MUI Jatim setelah melihat beberapa kali terjadi politisasi agama di sejumlah pemilihan kepala daerah.

Salah satu temuan pemilihan umum yang dijadikan alasan MUI Jatim membuat fatwa ini, yakni saat Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu.

"Awalnya itu memang, awalnya 2017, terbawa ke pilkada berikutnya. Ini kan yang mengistilahkan dari Gus Yahya. Nah yang dimaksud Gus Yahya, politisasi agama, sementara yang lain, kita ini punya identitas masing-masing, jadi yang dimaksud supaya jelas duduk perkaranya," jelasnya.

Penulis
: Redaksi
Sumber
: Koran SIB
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers hariansib.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online hariansib.com Hubungi kami: redaksi@hariansib.com