Jakarta (SIB)
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menyebut jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia bakal sulit dibendung. Charles menyinggung prediksi epidemiolog, di mana penularan varian Omicron di Indonesia bisa mencapai 300 ribu dalam sehari.
"Jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia terus meningkat setiap harinya. Dan sepertinya akan sulit terbendung mengingat tingkat penularan varian ini memang sangat tinggi. Bahkan sejumlah epidemiolog memprediksi penularan Omicron di Indonesia bisa tembus 300 ribu kasus per hari," ujar Charles dalam keterangannya, Sabtu (8/1).
Charles menjelaskan, dalam penanggulangan varian Omicron, pemerintah harus fokus pada sistem layanan kesehatan, bukan angka penularan. Dia ingin fasilitas kesehatan hingga tenaga medis untuk bertempur melawan varian Omicron memadai.
"Pemerintah hendaknya tidak lagi terlalu fokus pada angka penularan, tetapi pada sistem layanan kesehatan. Pemerintah harus memastikan tempat tidur, alat kesehatan dan obat-obatan selalu tersedia, jumlah tenaga medis memadai, sehingga kalau ada sebagian pasien (komorbid) yang mengalami perburukan bisa tertangani dengan baik. Dan tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat," tuturnya.
Selanjutnya, Charles menyarankan penetapan level PPKM tidak lagi menggunakan parameter angka penularan, melainkan indikator layanan kesehatan, seperti Bed Occupancy Rate (BOR). Semakin tinggi BOR faskes di suatu wilayah, kata Charles, maka semakin tinggi level PPKM-nya. Begitu pula sebaliknya.
Selain itu, Charles mengingatkan masyarakat untuk tetap menegakkan protokol kesehatan demi memperlambat laju penularan Omicron dan juga menekan angka BOR. Sehingga, aktivitas sosial ekonomi di wilayah masing-masing warga juga tetap bisa berjalan.
"Tidak sedikit pakar kesehatan yang memprediksi bahwa varian Omicron ini adalah pintu memasuki fase endemi, dan merupakan awal dari akhir pandemi Covid-19. Semoga," terang Charles.
Charles turut meminta masyarakat tidak panik, mengingat seperti yang terjadi di banyak negara yang lebih dulu dilanda Omicron, kematian akibat varian ini sangat minim dan jarang menimbulkan gejala berat.
"Bahkan di Inggris, pasien Omicron bisa sembuh dalam waktu 3-5 hari. Sebab menurut banyak ahli medis, varian ini hanya berdampak pada saluran pernapasan bagian atas, tidak sampai ke paru-paru. Gejala ringan ini juga yang kebanyakan dialami ratusan pasien Omicron yang sedang menjalani karantina di sejumlah tempat di Jakarta," imbuhnya. (detikcom/d)