Jelang Anggota Penuh ASEAN, Timor Leste Janji Kemudahan Investasi pada Pengusaha Indonesia

Jakarta (SIB)

Timor Leste mulai Jumat, 3 Februari 2023, telah mengikuti pertemuan internal ASEAN. Langkah itu semakin maksimal menjelang sebagai anggota penuh Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau ASEAN pada 2025. Sejalan dengan negara yang berada di bagian timur Nusa Tenggara Timur tersebut menyiapkan sarana dan prasarana termasuk urusan investasi.

Demikian diutarakan Menteri Perdagangan dan Industri Timor-Leste, Filipus Nino Pereira, di Puri Asri Room Le Meridien Hotel Jakarta, Minggu (10/3), seusai business meeting yang dihadiri pengusaha dari seluruh Indonesia. Pertemuan yang ikut disiapkan Konsul Kehormatan Republik Demokratik Timor-Leste di Medan, Irwansyah Suwandi, tersebut dihadiri sejumlah pengusaha kaliber Indonesia yang juga anggota Association of Honorary Consuls to Indonesia (AHCI) seperti Wakil Ketua AHCI Prof Deby Vinski yang Konsul Moldova dan Wakil Ketua AHCI Soy M Pardede yang Konsul Makedonia.

Di Jakarta, Senin (18/3), Irwansyah Suwandi, mengatakan, sejumlah pengusaha dari Indonesia termasuk dari Sumatera Utara (Sumut) khususnya Medan, sudah beraktivitas bisnis ke bisnis (B2B). “Kita harus semaksimalnya memanfaatkan peluang yang diberikan Timor Leste dengan semangat win-win solution,” tambah olahragawan dan tokoh pemuda pembauran Indonesia tersebut.

Menurutnya, kerangka dalam berusaha harus mengacu pada win-win solution yakni kerangka pikir dan hati yang selalu berusaha memperoleh keuntungan bersama dalam setiap interaksi manusia. “Artinya, menguntungkan dan memuaskan semua pihak hingga tidak ada hal-hal yang menimbulkan kecurigaan,” tambah Irwansyah Suwandi.

Menurutnya, Timor Leste dapat menjadi hub bagi Indonesia untuk masuk ke negara-negara yang memiliki bahasa serupa dengan negara muda tersebut. “Peluang itu yang harus dicermati pengusaha Indonesia khususnya dari Sumut,” harapnya.

Dalam business meeting itu, Filipus Nino Pereira mengurai bahwa Timor-Leste sedang menggalakkan pembangunan ekonomi.

“Untuk pembangunan ekonomi ini kita butuh investasi. Dan investasi secara riil ini datang dari para pengusaha. Mereka yang mau menanamkan modalnya untuk transfer teknologi ke Timor-Leste. Jadi kita melihat peluang yang besar ini adalah di Indonesia,” ujarnya.

Ia mengatakan negaranya memiliki sejumlah modal kuat untuk menjadi pilihan investasi mengingat Timor-Leste sudah menjadi anggota Badan Perdagangan PBB (WTO) dan sedang dalam proses menjadi anggota penuh ASEAN. Yang lain, lanjutnya, Timor-Leste memiliki sejumlah potensi yang belum diolah secara maksimal sehingga memberikan peluang investasi baru bagi para pengusaha Indonesia.

“Timor Leste butuh kerja sama yang lebih riil. Peluang yang terbuka lebar di Timor Leste seperti bidang tourism, perdagangan, industri, perikanan peternakan perkebunan, adalah potensi yang sangat besar yang saat ini belum digarap secara maksimal. Jadi melalui pertemuan bisnis ini kita mau mengajak para pengusaha Indonesia untuk melihat potensi bisnis yang ada di Timor-Leste,” katanya.

Ia merinci, Timor-Leste memiliki dua agenda besar pemerintahan yang ditujukan untuk menarik investasi asing masuk ke negaranya. Kedua agenda besar tersebut adalah menciptakan industrial park (zona industri) yang didedikasikan untuk pengembangan industri dan menciptakan zona perdagangan bebas. Menurutnya, hal ini masih dalam tahap analisa kesiapan dan peluang Timor-Leste untuk menumbuhkan aktivitas perdagangan di kawasan. (**)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News

Jaksa Agung Ungkap Pentingnya Bentuk Badan Kejaksaan se-ASEAN

Indonesia Beri Hibah Rp 6,5 M ke Laos untuk Dukung Keketuaan ASEAN 2024

Cerita Konsul Timor Leste Tentang Tais dan Ornamen Ramadan

Business Meeting Kedubes, Pengusaha Medan Pasok Sejumlah Barang ke Timor Leste

Irawan Suwandi dari Tais ke Kopi Timor Leste

Israel Putuskan Beri Izin Jemaah Muslim Masuk Masjid Al-Aqsa Saat Ramadan