Pematangsiantar (SIB) Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar, dr Erika Silitonga mengatakan, kasus campak sepanjang tahun 2022 di Kota Pematangsiantar negatif atau zero.
"Sepanjang tahun 2022, sampel serum yang dikirim ke Dinkes Provinsi (Sumut) sebanyak 22 sampel, dan hasil pemeriksaan Litbangkes, semuanya negatif. Kesimpulan, tidak ada kasus campak sepanjang tahun 2022 di Kota Pematangsiantar," kata Erika saat dikonfirmasi via WhatsApp, Kamis (26/1).
Mengantisipasi kasus campak tetap negatif di Kota Pematangsiantar, Erika mengatakan, langkah yang sudah dan rutin dilakukan Dinas Kesehatan Kota Pematang-siantar adalah, tetap menjalankan surveilans aktif Puskesmas dan Rumah Sakit, yaitu rutin melaporkan kasus yang potensial menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB) melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) setiap minggunya termasuk penyakit campak.
"Apabila ada pasien yang dicurigai suspek penyakit campak, maka petugas akan mengambil sampel serum darah pasien untuk pemeriksaan lanjutan yang kita kirim ke Dinkes Provinsi (Sumut) dan dilanjutkan ke Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan (Litbangkes)," ujar Erika.
Erika menyebut, tahun 2023, Dinas Kesehatan Kota Pematang-siantar melalui Puskesmas-Puskesmas akan semakin meningkatkan jumlah cakupan bayi/bayi dua tahun (Baduta) yang diimunisasi lengkap, dan tetap melaksanakan surveilans aktif untuk penyakit penyakit yang potensial menyebabkan KLB termasuk penyakit campak.
"Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap tahun 2022 adalah 88 persen," tandas Erika.
Dia juga menerangkan bahwa, penyakit campak disebabkan oleh infeksi virus dengan gejala penyakit, demam, batuk pilek, sakit tenggorokan, konjungtivitis (mata merah). Selanjutnya timbul ruam pada muka dan leher, kemudian menyebar ke seluruh tubuh dan tangan serta kaki. Penularan penyakit campak melalui percikan air liur saat pasien penderita campak bersin, batuk atau berbicara.
Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan masing-masing, dengan makanan sehat dan seimbang, istirahat cukup, perilaku hidup bersih dan sehat serta segera periksakan diri jika ada gejala penyakit.
Memakai masker jika merasa kurang sehat, ada batuk-pilek, sehingga mencegah percikan air liur saat batuk/pilek tidak menulari kepada orang lain. Segera imunisasi campak bayi usia 9 bulan dan anak 18-24 bulan. Penyakit campak bisa dicegah dengan imunisasi dasar lengkap pada anak-anak kita.(D8/d)