Singkawang (SIB)- Vihara Budi Dharma yang terletak di Jalan GM Situt, Singkawang, Kalimantan Barat, dilempar molotov. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Berkaitan dengan kejadian tersebut, kami masih melakukan penyelidikan. Kami belum bisa katakan itu molotov, karena itu botol yang diisi minyak dan memang sempat keluar percikan api dan tidak ada ledakan," terang Kapolres Singkawang AKBP Sandi Alfadien Mustofa aaat dikonfirmasi, Senin (14/11).
"Tidak ada korban jiwa dan tidak menimbulkan kerusakan," tambah Sandi.
Sandi menuturkan peristiwa tersebut terjadi Senin sekitar pukul 03.00 WITA. Ada dua botol bersumbu berisi bensin yang dilemparkan oleh pelaku.
"Yang satu tidak sempat keluar percikan api," lanjut Sandi.
Saat kejadian, tidak banyak saksi yang mengetahui kejadian tersebut. Seorang penjaga vihara langsung memadamkan percikan dari molotov yang berada di depan pagar vihara tersebut.
"Kejadiannya itu dini hari, dan penerangannya juga tidak cukup terang sehingga tidak ada yang mengetahui ciri-ciri pelakunya," sambungnya.
Sandi mengatakan, pihaknya telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian dan barang bukti telah diamankan. Sejumlah saksi juga telah dimintai keterangan.
"Kami belum bisa pastikan apakan ini perbuatan kriminal murni atau teror, karena di sini juga sedang ada Pilkada," tutupnya.
Diancam Bom
Sementara itu, Gereja katolik Paroki Gembala Baik di Jalan Ridwan No 16, Ngaglik, Kota Batu, Jawa Timur, kemarin mendapat ancaman serangan bom dari orang tak dikenal. Peristiwa itu terjadi sekira pukul 09.00 WIB melalui saluran telepon.
Suntoro, seksi komunikasi sosial Gereja Gembala Baik, mengatakan ancaman itu pertama kali diketahui oleh petugas pengamanan gereja bernama Agus. Saat itu, Agus mendapat telepon ancaman dari orang tidak dikenal soal adanya bom di dalam gereja.
Saat itu ada kegiatan ibadah rutin setiap pagi di Gereja Gembala Baik. "Teror itu tidak mengganggu ibadah pagi karena jemaat saat itu ada di fios carmel biara, kalau ibadah pagi di sana. Ada sekitar 20 orang yang di biara tadi," kata Suntoro.
Dia menjelaskan sejak gedung gereja berdiri tahun 1987 ancamanteror bom baru pertama kali ini terjadi. Suntoro menyebut di dalam gereja ada patung kanak-kanak Yesus yang dikirim dari kota Praha, Ceko, rumah tinggal pastur, gedung koperasi, dan tempat ziarah kanak-kanak Yesus.
"Tempat ziarah kanak-kanak Yesus disini (Indonesia) satu-satunya. Biasanya memang ada kewaspadaan internal jelang paskah atau natal. Di gereja ini jemaatnya sekitar 2,500 orang," ujar Suntoro.
Tim Gegana Brimob dari Detasemen B Ampeldento, Malang, tiba sekitar pukul 10.00 WIB. Hingga siang, petugas sedang memeriksa sekitar lokasi. (detikcom/Viva.co.id/d)