Rabu, 30 April 2025

Pengusaha Angkutan AKDP / AKAP Merugi

Redaksi - Sabtu, 25 April 2020 11:39 WIB
397 view
Pengusaha Angkutan AKDP / AKAP Merugi
MERUGI :  Angkutan AKDP / AKAP merugi dengan larangan mudik dan social distancing plus physical distancing. Armada Sartika Group di pol bus kecil Sartika Soala Gogo Jalan Raja Sisingamangaraja XII - Simpang Limun, Medan memberlakukan pad
Medan (SIB)
Larangan mudik dan pemberlakukan social distancing plus physical distancing membuat pengusaha angkutan darat merugi. Kebijakan tersebut mengharuskan setiap bus tidak boleh memuat penumpang sesuai kapasitas kursi. Padahal, khusus angkutan antar-kota dalam provinsi (AKDP) dan antar-kota antar-provinsi mengandalkan pemasukan sesuai kapasitas kursi.

Demikian diutarakan direksi usaha angkutan Sartika Group Drs Kamsuddin Sirait SH melalui Sariaty Manurung di pool PT Sartika Soala Gogo Jalan Raja Sisingamangaraja XII Medan, Jumat (24/4). “Karena terikat pada penjualan tiket namun harus mengindahkan protokol penekanan penyebaran pandemi Covid-19, bus harus dioperasikan sesuai ‘peraturan’ darurat tersebut. Kami sudah close tapi konsumen yang terlanjur memesan, harus dilayani. Apalagi konsumen bus Sartika Group cenderung digunakan pedagang dari daerah untuk berniaga bahan makanan dan sandang ke Medan,” paparnya.

Perempuan yang fokus pada pelayanan dan kegiatan sosial itu mengatakan, selain terikat pada peraturan serta imbauan pemerintah dan mengindahkan tanggung jawab sosial publik, juga harus memikirkan sosial ekonomi karyawan. “Karyawan tak hanya organik Sartika Group mulai dari sopir, mekanik, administrasi tapi juga karyawan lepas yang berada di pos-pos Sartika Group di kabupaten kota yang ada di Sumatera Utara dan Riau,” tambah Sariaty Manurung. “Itulah sebabnya, Sartika Group mengajak semua orang untuk berdoa agar virus yang mematikan tersebut, segera habis. Dari sisi manusia, terus mengimbau dengan memakai masker, social dan physical distancing,” harapnya.

Ia menjelaskan, trayek Sartika Group yang melayani Medan dan ke kota kabupaten di Sumatera Utara hingga ke Riau mencakup daerah yang berada di perbatasan Riau dan Sumatera Barat diusahakan memenuhi semua kebutuhan publik tapi mengindahkan protokol Covid-19. “Pokoknya, mengoperasikan angkutan AKDP / AKAP merugi. Daripada pening memikirkan pengeluaran, jajaran direksi dan karyawan sudah bulat tekad bahwa apa yang dilakukan sebagai bentuk pelayanan-Nya melalui masyarakat yang butuh mendesak. Apalagi sekarang menjelang hari besar agama di mana warga membutuhkan bahan makanan. Orang daerah membeli dari Medan atau dari Medan mengantar dengan moda transportasi darat,” papar Sariaty Manurung.

Konsekuensi dari bisnis pelayanan dengan mengupaya tidak rugi terlalu dalam, lanjutnya, pihaknya meminta pada konsumen untuk memahami dan memaklumi jika jadwal keberangkatan tidak pas waktu serta harus menyiapkan dan menggunakan APD. “Semua demi memberi kenyamanan dan kepastian sesuai protokol pencegahan pandemi Covid-19,” ujarnya sambil mengatakan di saat menjelang hari besar pihaknya pun harus memikirkan kebutuhan sandang pangan keluarga besar Sartika Group. (R10/p)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru