Medan (SIB)
Kasus harian Covid-19 Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kembali naik dari sehari sebelumnya. Kasus baru pertanggal 10 April 2022 tercatat 24 orang, sembuh 49 orang, meninggal satu orang.
Kasus sehari sebelumnya tercatat 20 orang, sembuh 57 orang dan meninggal satu orang. Sehingga total keseluruhan kasus virus corona di Sumut mencapai 154.803 orang, sembuh 150.904 orang, meninggal 3.240 orang.
Jumlah kasus tersebut diperoleh harianSIB.com dari data harian Kemenkes RI melalui BNPB, Minggu (10/4). Di hari yang sama, Sumut peringkat tujuh sebagai daerah penyumbang kasus baru di Indonesia.
Peringkat pertama yakni DKI Jakarta sebanyak 370 kasus, Jawa Barat peringkat kedua sebanyak 233 kasus, Banten peringkat ketiga sebanyak 104 kasus, Jawa Timur peringkat keempat sebanyak 81 kasus.
Kemudian, Jawa Tengah peringkat kelima sebanyak 59 kasus, Bali peringkat keenam sebanyak 32 kasus, Sumatera Utara peringkat ketujuh sebanyak 24 kasus.
Berdasarkan data pertanggal 9 April, dari covid19.sumutprov.go.id, konfirmasi positif aktif corona di Sumut 685 kasus, berkurang 38 kasus dari hari sebelumnya.
Kasus aktif di Medan 312 kasus, Samosir 100 kasus, Deliserdang 65 kasus, Simalungun 55 kasus, Humbang Hasundutan 25 kasus, Dairi 22 kasus, Tanjungbalai 18 kasus, Binjai 17 kasus.
Asahan 15 kasus, Karo 14 kasus, Serdang Bedagai 13 kasus, Batubara 11 kasus, Labuhanbatu dan Padanglawas masing-masing 10 kasus, Toba sembilan kasus, Labuhanbatu Selatan delapan kasus.
Labuhanbatu Utara tujuh kasus, Tebingtinggi enam kasus, Tapanuli Tengah lima kasus, Padangsidimpuan, Langkat, dan Tapanuli Selatan masing-masing empat kasus, Tapanuli Utara tiga kasus, Padanglawas Utara dua kasus, Sibolga, Mandailing Natal, Gunungsitoli, Nias Utara masing-masing satu kasus. Nias, Nias Selatan, Pakpak Bharat, Nias Barat, Pematangsiantar, masing-masing nihil kasus.
Selanjutnya, situasi Covid-19 di Sumut berada pada level 1 PPKM (9 kabupaten/kota di level 1 dan 24 kabupaten/kota di level 2).
Capaian vaksin dosis satu mencapai 94,42%, dosis dua mencapai 79.85% dan dosis tiga mencapai 13,90%. Total tempat tidur Covid-19 terpakai sebanyak 118 dari 4.890 yang tersedia (BOR 2%) pertanggal 7 April 2022.
Sementara, serapan vaksin sekali suntik Johnson & Jhonson (J&J) di Sumut terbilang rendah. Dari 2.400 dosis yang masuk ke Dinas Kesehatan Sumut (Dinkes Sumut), hanya 400 dosis yang berhasil disuntikkan ke masyarakat.
Sedangkan sisanya 2.000 dosis lagi saat ini masih disimpan di Gudang Vaksin Dinas tersebut. "Ya betul vaksin J&J ini memang ada di Sumut, saat ini kita masih ada stok 2.000 dosis lagi di gudang. Rendahnya masyarakat kita mau menggunakan vaksin ini faktor kebiasaan saja. Masyarakat kita paling suka menggunakan vaksin sinovac," kata Kepala Dinkes Sumut, drg Ismail Lubis MM.
Ia menegaskan pihaknya tetap menawarkan vaksin ini kesetiap kabupaten/kota setiap hari agar mengambil vaksin ini ke Gudang Dinkes. Sebab menurutnya vaksin yang bisa disuntikkan untuk usia 18 tahun keatas ini cukup baik karena dengan sekali suntik sudah terpenuhi dosis satu dan dosis dua.
Terpisah, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sumut, dr Hj Nora Violita Nasution mengatakan rendahnya serapan penggunaan vaksin J&J ini dikarenakan sudah tingginya angka vaksinasi dosis satu dan dosis dua di Sumut.
Khusus capaian vaksinasi dosis satu di setiap kabupaten/kota rata-rata sudah mencapai 97 persen keatas. Untuk itu kabupaten/kota tidak ada yang mau mengambil vaksin J&J ke Gudang Dinkes Sumut. "Gak ada yang mau ambil vaksin ini, karena capaian vaksinasi dosis satu di seluruh kabupaten/kota sudah tinggi," tegasnya.
Masih banyaknya stok vaksin J&J ini sebutnya tidak membuat mereka khawatir karena kadaluwarsa vaksin ini masih panjang sampai April 2023. Namun jika sudah habis masanya pihaknya akan mengembalikan ke Kementerian Kesehatan RI. (SS6/a)