Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-803 rute Makassar-Surabaya terpaksa kembali ke Bandara Sultan Hassanudin. Pesawat ini kembali karena peringatan gangguan pada komponen yang ditunjukkan di kokpit pesawat.
Lion Air Group menyampaikan permintaan maaf kepada semua penumpang yang terdampak. Pesawat ini diberangkatkan pada Rabu (12/7).
Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, kronologi gangguan yang terjadi pada pesawat ini. Dia menjelaskan, penerbangan JT-803 dioperasikan menggunakan pesawat Boeing 737-800NG dengan registrasi PK-LJQ dan membawa 110 penumpang serta 7 (tujuh) awak pesawat.
"Pesawat ini lepas landas pada pukul 19.53 Wita. Namun, setelah 37 menit mengudara di ketinggian 28 ribu kaki, pilot memutuskan untuk kembali ke bandar udara asal (return to base)," ujar Danang dalam keterangan tertulis, Kamis (13/7).
Dia menjelaskan, hal ini dilakukan pilot karena ada masalah pada kokpit. Pilot juga telah melakukan evaluasi menyeluruh sebelum mengambil keputusan.
Pilot kemudian memutuskan kembali ke bandara asal. Semata-mata untuk menjamin keselamatan penumpang.
Lion Air dalam hal ini mengapresiasi keputusan yang diambil oleh pilot. Keputusan ini sejalan dengan standar operasional prosedur yang ketat.
"Pesawat mendarat dengan aman dan normal di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin. Setelah pesawat berada di area parkir (apron), seluruh penumpang diarahkan menuju ruang tunggu untuk mendapatkan pelayanan dan informasi lebih lanjut," tuturnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Lion Air telah menyiapkan pesawat pengganti yang telah berada di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, yaitu Boeing 737-900ER dengan registrasi PK-LSF.
"Setelah proses persiapan keberangkatan dilakukan dengan benar, 110 penumpang diarahkan menuju pesawat pengganti tersebut. Penerbangan JT-803 kemudian melanjutkan perjalanan pada pukul 21.43 WITA dan telah mendarat secara aman di Bandar Udara Internasional Juanda pada pukul 21.50 WIB," ujarnya.
Balik ke Soetta
Sementara itu, Pesawat Batik Air rute Jakarta ke Gorontalo putar balik ke Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) usai sempat terbang beberapa menit. Pesawat putar balik gara-gara seorang penumpang merusak penutup jendela.
Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, peristiwa yang terjadi di Batik Air ID-6242 rute Jakarta ke Gorontalo itu terjadi pada Rabu (12/7). Dia menyebut penerbangan ID-6242 sudah dipersiapkan sesuai standar yang berlaku.
"Waktu keberangkatan pukul 03.55 WIB dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Djalaluddin pukul 08.00 WITA. Penerbangan ini dioperasikan pesawat Airbus 320-200 beregistrasi PK-BKK, membawa enam kru pesawat dan 126 tamu (penumpang)," ujar Danang dalam keterangan tertulis, Kamis (13/7).
Danang mengatakan pesawat sempat mengudara sekitar 30 menit. Namun, pilot memutuskan untuk kembali ke bandar udara asal (return to base) karena ada salah satu tamu laki-laki berinisial MS (25) berulah.
Dia mengatakan kru yang bertugas mencoba menenangkan MS, namun tidak berhasil. Pilot memutuskan untuk kembali ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
"Pesawat Batik Air mendarat dengan normal, dan setelah mendarat, tamu MS langsung dibawa oleh petugas keamanan (Aviation Security) untuk dilakukan pemeriksaan serta penanganan lebih lanjut," ucapnya.
Penerbangan ID-6242 kemudian mengudara kembali menggunakan pesawat Airbus 320-200 dengan registrasi PK-BKL pada pukul 09.09 WIB dan telah mendarat di Bandar Udara Djalaluddin pada pukul 13.00 WITA.(detikcom/r)
