Kamis, 01 Mei 2025
Presiden Jokowi:

Momentum Paskah Memperbaharui Hidup dengan Sukacita

Redaksi - Senin, 01 April 2024 08:59 WIB
322 view
Momentum Paskah Memperbaharui Hidup dengan Sukacita
(Foto: Antara/instagram/jokowi)
UCAPKAN: Tangkap layar ilustrasi Presiden RI Joko Widodo mengucapkan selamat memperingati Hari Raya Paskah melalui media sosial Instagram yang diunggah Minggu (31/3). 
Jakarta (SIB)
Presiden RI Joko Widodo mengucapkan selamat memperingati Hari Raya Paskah untuk umat Kristiani, melalui media sosial Instagram yang diunggah Minggu (31/3).
"Selamat Memperingati Hari Raya Paskah 2024 untuk saudara sebangsa umat Kristiani Indonesia," demikian tertulis dalam keterangan foto ilustrasi melalui akun resmi Instagram Presiden Jokowi @jokowi yang diunggah Minggu.
Presiden berharap semangat Hari Raya Paskah dapat memberikan kedamaian dan kebaikan bagi semua.
"Semoga semangat Paskah senantiasa memberikan kedamaian dan kebaikan bagi kita semua," tulisnya.
Presiden Jokowi mengucapkan Hari Raya Paskah itu melalui sebuah unggahan ilustrasi dengan latar halaman Katedral dan suasana umat Kristiani sedang bersuka cita, baik anak-anak maupun dewasa.
Jika dilihat secara teliti pada foto yang ditampilkan, terdapat karakter pria mengenakan kemeja putih yang mirip Presiden Jokowi sedang berfoto bersama umat Kristiani.
Kemudian, sosok fotografer mengenakan kemeja putih dan topi biru dengan dipasang terbalik, terkesan mirip dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam berbagai kesempatan sering mengenakan topi terbalik. Seperti dalam ilustrasi yang diunggah, topi tersebut juga memiliki logo berwarna kuning, khas Kementerian PUPR yang dipimpinnya.
Adapun umat Kristiani telah melaksanakan Tri Hari Suci yang merupakan rangkaian peringatan sebelum Paskah, yakni Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Suci.
Sebanyak 500 jemaat mengikuti prosesi Jalan Salib ibadat Jumat Agung pada perayaan Tri Hari Suci Paskah di Gereja Katedral Jakarta.
Hubungan Masyarakat (Humas) Keuskupan Agung Jakarta dan Gereja Katedral Susyana Suwadie menyatakan Gereja Katedral memasuki ibadat yang disebut Jumat Agung yang salah satunya meliputi sebuah prosesi renungan, yakni mengenai kisah sengsara dari wafatnya Kristus atau disebut Jalan Salib Kreatif.
Sementara itu, ratusan jemaat Katolik menghadiri misa Minggu Paskah di Gereja Katedral, Jakarta, Minggu (31/3).
Mereka sebelumnya telah mendaftar secara online. Pantauan di lokasi, tampak sepanjang area luar gereja dipasang tali pembatas untuk mengarahkan jemaat untuk masuk ke dalam area Katedral.
Sejumlah polisi dari satuan Brimob dan kendaraan taktis Gegana terlihat bersiaga di Jalan Katedral, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar.
Saat memasuki pagar, jemaat harus melewati pintu pemeriksaan metal detector. Mereka kemudian berjalan menuju area tunggu sebelum dapat memasuki bagian dalam gereja.
Tak semua jemaat dapat masuk ke dalam gereja. Ada pula jemaat yang mengikuti ibadah di area halaman gereja dilengkapi kursi, tenda dan proyektor yang terhubung ke dalam gereja.
Ibadah Ekaristi untuk memperingati Hari Raya Paskah dipimpin Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo.
"Kita harapkan peringatan Paskah ini berjalan dengan baik dan damai," ujar Suharyo kepada jemaat usai melakukan prosesi masuk ke ruangan gereja dengan menyalakan dupa di sekeliling altar.


Perbaharui hidup
Adapun Misa Paskah di Gereja Katedral digelar sebanyak empat sesi yakni, sesi pertama dimulai pukul 06.00 WIB yang dipimpin Romo Yusup Edi Muljono.
Kemudian sesi kedua pukul 08.30 WIB dipimpin Kardinal Ignatius Suharyo. Sesi ketiga pukul 11.00 WIB dipimpin Romo Yohanes Deodatus, dan sesi keempat pukul 17.00 WIB dipimpin oleh Romo Albertus Hani Rudi Hartoko.
Berdasarkan pantauan dari Youtube Komsos Katedral Jakarta, Misa Paskah yang dipimpin Romo Yohanes Deodatus berlangsung dengan khidmat. Dia memulai misa dengan mengajak jemaat mengingat kembali janji baptis yang pernah diucapkan.
Romo Yohanes mengatakan bahwa Hari Raya Paskah bukan hanya momentum bagi umat Kristiani untuk mengingat kebangkitan Yesus Kristus. Namun, kata dia, Paskah harus dijadikan momen untuk memperbaharui hidup dengan suka cita dan kegembiraan.
"Paskah tidak hanya kita mengingat bahwa Yesus bangkit, tapi kita juga ingin mengimani. Artinya, hidup kita juga diperbaharui dengan sukacita dan kegembiraan Paskah," kata Romo Yohanes kepada jemaat Gereja Katedral yang hadir.
"Marilah kita siapkan hati kita dan sambil berdoa sukacita Paskah ada dalam hati kita dan keluarga kita," sambungnya.
Adapun misa pada sesi kedua pukul 11.00 WIB ini merupakan Misa keluarga dan anak-anak. Misa Paskah di Gereja Katedral digelar secara daring dan luring.
Gereja Katedral Jakarta juga menggelar sesi keempat Misa Paskah pada Minggu (31/3) sore. Ini merupakan sesi terakhir rangkaian misa dalam rangka perayaan Tri Hari Suci Paskah di gereja tersebut.
Berdasarkan pantauan RRI, tampak sejumlah turis mancanegara berkeliling melihat megahnya bangunan gereja kuno tersebut. Salah satunya turis asal Australia, Natalie, yang mengaku telah pergi ke berbagai destinasi, salah satunya Gereja Katedral Jakarta.
"Saya ingin melihat perayaan Paskah di Gereja Katedral ini," ujarnya kepada RRI. Tujuannya untuk melihat sejarah budaya, agama, dan toleransi masyarakat yang tergambarkan di sana.
Meski hujan deras mengguyur Kota Jakarta, sejumlah jemaat terpantau sudah mengambil kursi di bagian depan untuk mengikuti. Menurut keterangan petugas keamanan, pada sesi terakhir tersebut jemaat tidak perlu mendaftar online untuk mengikuti jalannya misa.
Sebagai informasi, Gereja Katedral Jakarta menyiapkan dekorasi siluet wayang pada perayaan Paskah 2024. Dekorasi siluet wayang itu sebagai perwujudan tema Paskah 2024 'Solidaritas dan subsidiaritas untuk mencapai kesejahteraan bersama'.
Wayang Paskah itu dapat dijumpai di halaman utama kompleks Katedral, Plaza Maria dan Plaza Kristus Raja. Tak hanya siluet wayang, Plaza Maria juga dihiasi dengan dekorasi khas Betawi dan Dayak penanda status ibu kota negara yang akan berpindah dari Jakarta ke Nusantara.


Filosofi Wayang
Adapun Siluet wayang atau bayang wayang dibuat dari bahan metal, simbol dari peleburan tradisi Paskah, budaya nusantara dan kondisi kekinian. Ada motif batik dengan garis-garis yang di desain modern, melambangkan gereja peduli dan terlibat aktif melestarikan nilai-nilai luhur tradisional Indonesia.
"Filosofi wayang atau bayang itu sendiri secara dalam menggambarkan kesederhanaan, refleksi kehidupan sekaligus pembawa terang dalam hidup manusia," kata Humas Keuskupan Agung Jakarta Susyana Suwadie dalam keterangan tertulis, diterima Jumat (29/3).
Menurut Susyana, siluet wayang juga menggambarkan empat peristiwa di rangkaian perayaan Paskah dalam Pekan Suci. Pertama, kedatangan Tuhan Yesus di kota Yerusalem sebagai bagian peringatan Minggu Palma.
Kedua, terkait ritual pencucian kaki para rasul oleh Yesus sebagai bagian dari peringatan Kamis Putih.
Ketiga, Yesus disalib di bukit Golgota. Terakhir, soal kebangkitan Tuhan Yesus sebagai peringatan Minggu Paskah.
"Penonjolan Figur Yesus Kristus dalam bentuk emas kali ini menonjolkan pribadi Yesus yang menjadi panutan dan teladan kita semua, melambangkan juga sinar terang dan poros bagi kehidupan kita," ucap Susyana. (**)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru