Jumat, 02 Mei 2025

Wujudkan Swasembada Pangan, Wamentan Tinjau Bendungan Rusak di Deliserdang

Lisbon Situmorang - Rabu, 22 Januari 2025 11:19 WIB
504 view
Wujudkan Swasembada Pangan, Wamentan Tinjau Bendungan Rusak di Deliserdang
(Foto.SNN/Lisbon Situmorang)
Wamentan, Sudaryono (berdiri) saat menampung aspirasi dan menjawab keluhan petani Deliserdang, Selasa (21/1/2025) di Kecamatan Percut Seituan.
Deliserdang(harianSIB.com)

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono meninjau bendungan Bandar Sidoras yang sedang tidak berfungsi maksimal (rusak) serta menyerap aspirasi masyarakat dari Gabungan Kelompok Tani dan Kelompok Tani, Selasa (21/1/2025) di bantaran bendungan Desa Cinta Rakyat Kecamatan Percut Seituan Kabupaten Deliserdang.

Menurutnya, kunjungan itu menegaskan komitmen Pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur demi mendukung swasembada pangan di Indonesia.

Baca Juga:

"Bulan Februari nanti, Bendungan Bandar Sidoras sudah mulai dikerjakan. Ini menjadi langkah penting untuk memastikan ketersediaan air irigasi yang stabil bagi para petani, sehingga produksi pangan bisa terus meningkat" ungkap Sudaryono yang juga dihadiri Balai Wilayah Sungai (BWS) Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Wamentan menekankan pentingnya peran Bulog sebagai instrumen Negara dalam menjaga kestabilan harga hasil panen di pasar. Dengan optimalisasi peran Bulog, pemerintah berkomitmen untuk memberikan kepastian pasar bagi petani sekaligus menjaga kestabilan pangan nasional.

Baca Juga:

"Langkah ini diharapkan mampu mengatasi berbagai masalah yang kerap dihadapi petani, seperti rendahnya harga jual hasil panen dan kurangnya dukungan logistik" jelasnya.

Selain itu, Sudaryono juga meminta kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan para pemangku kepentingan untuk mempercepat program strategis di sektor pertanian, termasuk pemanfaatan bendungan sebagai solusi jangka panjang.

Wamentan menyampaikan sesuai arahan Presiden Prabowo, Pemerintah akan membenahi agar Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah Kering Panen (GKP) yang ditampung Bulog dengan harga Rp 6.500 per Kg dari petani saat musim panen tiba.

"Terkait harga jual, Presiden sudah menetapkan harga gabah kering panen (GKP) per kilonya 6.500, hanya memang prakteknya ini kita benahi, di Bulog kita benahi" kata Wamentan Sudaryono.

Sudaryono mengakui, dalam memperbaiki GKP ini, pihaknya akan melibatkan lintas sektoral dari mulai TNI-POLRI hingga Kepala Daerah.

"Insya Allah nanti kemungkinan akan melibatkan dari jajaran TNI, dari jajaran Polri dari Kepala Daerah memastikan jangan sampai dibeli 5.400 itu terlalu rendah ya, jadinya gak untung. Mau 6.500 atau 5.400 ?" tanya Sudaryono dan dijawab petani pilih harga Rp 6.500.

Menurutnya, Presiden sudah memerintahkan Bulog agar dapat menyerap sebanyak-banyaknya hasil panen petani. Diprediksikan panen raya akan dimulai awal Februari 2025 dan puncaknya bulan Maret hingga April mendatang. Jika hasil panen ditampung oleh Bulog, diharapkan Indonesia menjadi swasembada pangan.

"Kita penyelenggaraan negara, kita jadi Menteri, Wakil Menteri, tugasnya melayani, mengayomi, kita itu memberi apapun kebutuhan rakyat, harus bisa kita sediakan sebisa mungkin" jelasnya.

Disebutkan, hari ini hampir semua daerah di Sumut dikunjungi Menteri, Wakil Menteri. "Kita ingin Sumut itu tambah maju, pertanian tambah sejahtera hasil panennya tambah banyak. Sehingga swasembada pangan" jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Kontak Tani Nelayan Andalan Deliserdang, L Simajuntak mengakui, harga GKP tergolong masih rendah di Kabupaten Deliserdang. Dia berharap Bendungan Bandar Sidoras yang mengairi lahan sawah seluas 4.600 hektar segera diperbaiki.

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru