Medan (SIB) -Medan Fashion Trend (MFT) kembali digelar Iven kelima di tahun 2019 yang kali ini bertema Garden Paradise Fashion Show berlangsung lebih semarak di Hotel JW Marriot, Medan, Sabtu (15/6).
Sesuai dengan tema, rancangan yang ditampilkan di luar ekspektasi audiens. Meski yang ditampilkan karya desainer muda yang menimba ilmu di Dolling School of Fashion Design tapi ketika diperagakan runway seperti panggung profesional. "Yang ditampilkan adibusana. Penuh kejutan," ujar Chairwomen IFC Chapter Medan yang juga Pimpinan Dolling School of Fashion Design Nilawaty Iskandar.
Nilawaty Iskandar pun menurunkan karyanya berkonsep The Beauty of North Sumatra. Secara berturut para desainer muda menampilkan karyanya. Luciana Kosidin dengan busana bertajuk The Charm of Batak's Gorga, Fadillah Zuhri Purba (Blooming Flower), Karen (Enchanted Garden), Violetta Salim (Fancy Starry Night Garden), Henny (Flor Unica), Novita Sari (Goddess Inside The Hidden Garden), Debora BO Sianturi (Jardin de Mariposas), Claudia Joanna (Fairy Tale Garden), Callyn (Libelle), Roulina Gurning (Serenauli), Selly Ervina (The Orchidaceae), Andreas Lim (The Chinoiserie Garden), Vera Santika (Lumen Noctis), Fenny Salim (Timeless Beauty).
Ketakjuban pada busana desainer muda itu masih berlanjut ketika Deputi IFC Nasional Lenny Agustin ambil bagian. Rancangannya menambah khasanah tren fashion Medan 2019. "Peragaan busana tak semata melahirkan karya tapi menciptakan tren baru yang, mudah-mudahan menginspirasi publik Medan dalam fesyennya ke depan," ujar Inisiator acara MFT sekaligus Advisory IFC Chapter Medan Saurma MGP Siahaan yang malam itu tampil modis dengan busana ulos tenun tersebut.
Jurnalis senior dan pekerja sosial itu mengatakan, dari apa yang ditampilkan tak hanya untuk satu segmen tapi menjangkau ragam lapisan publik. "Tadi, yang disuguhkan luar biasa. Mulai busana pesta, adibusana, ready to wear hingga busana syari'i yang indah. Ingat lho, itu semua karya desainer muda Medan," simpul Saurma Siahaan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut Zonny Waldi SSos MSi dalam sambutannya mendukung langkah tersebut. "Orangtua kita, Gubsu Edy Rahmayadi sedang menggiatkan industri kreatif. Jadi, karya istimewa perancang muda didukung untuk terus dikembangkan," ujarnya.
Zonny Waldi menegaskan, Pemprovsu menilai kegiatan tersebut menjadi sarana untuk meningkatkan kerja sama antara petenun, perajin dan desainer di Sumut untuk menghasilkan busana yang dapat dipasarkan hingga ke mancanegara.
Nilawaty Iskandar melaporkan, Dolling School of Fashion Design merupakan sekolah fashion design yang berdiri sejak tahun 1972 dan telah menghasilkan banyak desainer. "Tak haya berkiprah di regional maupun lokal tapi juga sudah di manca negara," paparnya.
Dari ratusan undangan khusus yang mengikuti kegiatan terlihat Konsul Jenderal Singapura di Medan Richard Groose, Sekretaris Dekranasda Sumut Leli, sejumlah penikmat mode Indonesia. (R9/f)
