Kejagung Sebut Kerugian Negara Capai Rp300 Triliun di Korupsi PT Timah, Ini Kata Kuasa Hukum Tersangka

Selanjutnya, kerugian negara juga disebabkan oleh pembayaran biji timah ilegal yang dilakukan PT Timah kepada para mitra dengan total biaya Rp26,649 triliun.

Kemudian, adanya kerusakan lingkungan yang harus dihitung oleh ahli forensik kehutanan IPB Prof Bambang hero Saharjo sebesar Rp271,06 triliun.

Agustina menuturkan, nilai kerusakan ekologis dimasukkan sebagai bentuk kerugian keuangan negara dikarenakan berdampak pada penurunan nilai aset lingkungan.

Baca Juga:

• Dewan Pers Minta Pengalihan Penahanan Direktur JAK TV, Serahkan Teknis ke Kejagung
• Pernah Kajari Binjai, Victor Sidabutar Diangkat Jadi Kajati Bengkulu

"Karena dalam konteks neraca sumber daya alam dan lingkungan, kerusakan yang ditimbulkan oleh tambang ilegal merupakan residu yang menurunkan nilai aset lingkungan secara keseluruhan," terangnya. (*)

Baca Juga:

• Kasus Pukul Anak Tetangga Gegara Layangan di Gunungsitoli Diselesaikan dengan RJ
• Ahok: Kejagung Perlu Panggil Alfian Nasution Terkait Minyak Mentah