Tebingtinggi (SIB)- Perayaan Paskah jemaat tunggal Gereja Paroki St Joseph Tebingtinggi di halaman SMA Katolik Cinta Kasih, Minggu (20/4) berlangsung khidmat. Panitia juga menghimpun dana untuk rehab wisma dan aula gereja.
Perayaan paskah dengan Thema, “ Tanda itu hanya bisa dimengerti oleh mereka yang mempunyai gerak hati yang tajam, bahwa untuk percaya tidak harus melihat dulu,†(Yoh 20, 1- 9) diawali dengan acara misa dipimpin Pastor Josaphat Judho Promono OSC, Pastor Donatos Manalu OSC, Pastor Clemens Tribowo Saksana OSC. Kemudian dilanjutkan dengan acara lelang, makan bersama dan manortor antar Rayon.
Dalam Khotbahnya Pastor Josaphat menyampaikan, dalam tradisi orang Yahudi saat makan, kain paluh (lap tangan) yang digunakan membersihkan mulut dan tangan terlihat rapi di samping piring, jika kain paluh itu masih rapi itu menandakan belum selesai makan, dan yang menandakan majikan selesai makan jika kain paluh tergulung dan berpindah tempat.
Dalam peristiwa kebangkitan Yesus ada 3 tokoh, yaitu Maria Magdalena, Petrus dan Murid yang dikasihi. Yang melihat pertama kali batu penutup kubur Yesus terbuka adalah Maria Magdalena namun dia tidak berani masuk, kemudian menyusul murid yang dikasihi dan Petrus. Petrus selaku murid tertua masuk lebih dahulu ke dalam kubur dan melihat Yesus tidak ada didalam kubur tersebut akan tetapi mereka tidak percaya Yesus telah bangkit.
“Yang mengetahui pertama kali Yesus bangkit adalah murid yang dikasihi, tanda yang dia lihat adalah kain paluh yang terdapat di kepala Yesus sudah tergulung dan berpindah tempat, artinya Yesus telah bangkit. TugasNya di dunia telah selesai,†ujar Pastor Josaphat
Untuk itu dia menghimbau seluruh umat Rayon Tebingtinggi agar bangkit, “Janganla menggulung kain paluh sebelum segala sesuatu terkait dengan tugas-tugasnya selesai dikerjakan, manfaatkanlah waktu yang diberikan Yesus dengan sebaik-baiknya untuk menyelesaikan seluruh tugas-tugasmu di dunia ini,â€ajak Pastor Josaphat
Sedangkan Pengurus Harian Dewan Pastoral Paroki St Joseph Tebingtinggi J Sitorus dalam sambutannya mengatakan, perayaan Paskah jemaat tunggal Gereja Paroki St Joseph Tebingtinggi merupakan yang kedua dipestakan. Ia mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh panitia sebab mulai dari persiapan sampai acara misa kegiatan ini berlangsung hikmat dan sukses,â€harapan kita acara ini nanti juga berakhir sukses,†ujarnya.
“Wisma dan Aula yang dibagun Tahun 1963 sekarang kondisinya sangat memprihatikan, kita berharap dana yang terkumpul di acara ini bisa menambah kekurangan dana yang terkumpul tahun lalu, diperhitungkan dana rehap mencapai Rp 200 juta,†jelas J Sitorus.
Sedangkan ketua Panitia J Naibaho, menyampaikan perayaan paskah ini diikuti 4 rayon yang ada di Tebingtinggi antara lain, Rayon Beato Theodorus, Rayon St Helena, Rayon St Odilia dan Rayon St Agustius. Sesuai undangan dari panitia jumlah umat yang menghadirinya sekitar 1.500 orang.
(C16/w)Simak berita selengkapnya di Harian Umum Sinar Indonesia Baru (SIB) edisi 21 April 2014. Atau akses melalui http://epaper.hariansib.co/ yang di up-date setiap pukul 13.00 WIB.