Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 28 Mei 2025

Ratusan Budhes ITBC Ikuti Meditasi di Vihara Saddhavana di Taman Wisata Sitinjo

*Kesadaran Membawa Kebahagiaan
- Jumat, 01 Agustus 2014 10:24 WIB
1.569 view
Ratusan Budhes ITBC Ikuti Meditasi di Vihara Saddhavana di Taman Wisata Sitinjo
SIB/ Edison Parulian Malau
MEditasi : Para Budhes mengikuti meditasi duduk di Vihara Saddhavana Taman Wisata Sitinjo, Dairi.
Sidikalang (SIB)- Dipimpin Bhikkhu Khemanando Thera, 120 Budhes yang tergabung dalam Indonesia Terawada Budhes Center (ITBC) mengikuti meditasi, Rabu (30/7) di Vihara Saddhavana Taman Wisata Sitinjo, Dairi. Para umat Budha yang lazim disebut Upasaka (pria) dan Upasika (wanita) itu, dapat meningkatkan ke jenjang pandita. Lokasi TWI Sitinjo sangat potensial untuk meditasi dan berbagai kegiatan keagamaan Budha, lainnya.

Hal itu dikatakan Bhikkhu Khemanando kepada SIB saat istirahat, sebelum melanjutkan meditasi duduk. Disebutkannya, lokasi TWI Sitinjo sangat potensial untuk meditasi dan berbagai kegiatan keagamaan Budha. Menurutnya, meditasi adalah salah satu langkah untuk merenung kehidupan lewat pernapasan.
“Kesadaran membawa kebahagiaan, ketidaksadaran membawa kelengahan, orang yang sadar tidak akan mati, orang yang tidak sadar seolah-olah telah mati,” ujarnya.

Disebutkannya, pelatihan atau meditasi itu mereka laksanakan setiap tahunnya di Vihara Saddhavana Taman Wisata Sitinjo Dairi. Pelaksanaan meditasi dipilih pada liburan panjang seperti Lebaran dan tahun baru, sehingga para budhes yang ingin ikut mempunyai waktu dan tidak terganggu.

“Meditasi ini dilaksanakan selama empat hari. Mulai dari meditasi minim berbicara (seperlunya), minim berbuat (bertindak) dan minim berpikir dengan kata lain mengurangi segala aktivitas. Lewat meditasi ini, diharapkan setiap orang dapat melakukan segala aktivitas itu dengan kesadaran,” sebutnya.

Bhikkhu Khemanando Thera mengharapkan kepada seluruh manusia untuk memiliki kesadaran.

Karena menurutnya, segala kekerasan di dunia ini terjadi karena minimnya kesadaran dalam segala hal.

“Setiap orang yang berada di dunia ini punya kesadaran, supaya perkelahian, pertikaian dan kekerasan tidak ada. Kesadaran itu berasal dari hati, bukan sekadar dari mulut dan berlandaskan dari olah fikir, melalui kesadaran,” katanya. (B4/f)



SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru