Ajibata (SIB)
Selama lima hari libur lebaran mulai Senin (2/5) sampai Jumat (6/5), jumlah pengunjung di 'The Kaldera Toba Nomanic Escape' Sibisa Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba tercatat 19.026 orang.
Demikian disampaikan Direktur Utama Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT) Jimmy Bernando Panjaitan selaku pengelola 'The Kaldera Toba Nomanic' Sibisa melalui selulernya, Sabtu (7/5).
Jimmy menyampaikan sesuai hasil rekapitulasi pengunjung, terhitung mulai Senin (2/5) hingga Jumat (6/5), jumlah kunjungan wisatawan untuk momen lebaran 2022 di Kaldera Toba Nomanic Escape Sibisa 19.026. Jumlah ini mengalami peningkatan yang drastis dibanding dengan hari biasa yang hanya 250 orang setiap harinya.
Sesuai data pengunjung, ungkap Jimmy, para wisatawan berasal dari Medan, Tebing-tinggi, Asahan, Pematang-siantar, Labuhanbatu, Provinsi Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat dan juga Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.
Menurut Panjaitan, para pengunjung terlihat antusias menikmati suasana dan seluruh fasilitas penunjang kepariwisataan di destinasi wisata di Kaldera Toba Sibisa, dengan mengabadikan foto-foto momentum dan bersantai menikmati destinasi wisata Danau Toba.
"Kita senang kunjungan meningkat dan akan berupaya semaksimal mungkin memberikan pelayanan kepada pengunjung dengan mempersiapkan berbagai fasilitas pendukung kepariwisataan ke depan, agar pengunjung Kaldera Toba Nomanic Escape lebih meningkat ke depan," ujar Panjaitan.
Jimmy menambahkan, sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno telah menyampakan libur lebaran 2022 akan menjadi momentum kebangkitan ekonomi di sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Hal itu telah terbukti, terlihat dari jumlah kunjungan di berbagai destinasi wisata khususnya di Kaldera Toba Nomadic Escape yang pernah dikunjungi Presiden RI, Joko Widodo meningkat drastis dan juga objek wisata lainnya di kawasan Danau Toba, katanya.
"Kita berharap kunjungan destinasi di Kawasan Danau Toba terus meningkat sehingga dapat memperbaiki kondisi ekonomi nasional dari sektor pariwisisata yang telah terpuruk selama dua tahun akibat pandemi Covid-19," harap Panjaitan.(D9/d)