Medan (SIB)
Anggota DPRD Sumut Ebenejer Sitorus SE prihatin, jalan penghubung Desa Silau Jawa dan Gotting Sidodadi Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, sudah setahun putus total sepanjang 32 meter dan amblas berkedalaman sekitar 12 meter, hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan.
"Terputus dan amblasnya jalan kabupaten ini pada tahun 2021 lalu, akibat tingginya curah hujan ditambah kontur tanah yang labil, sehingga kedua desa terancam terisolir, karena hanya bisa menggunakan jalan alternatif melalui areal perkebunan," ujar Ebenejer Sitorus kepada wartawan, Kamis (21/7) melalui telepon saat melakukan reses di Asahan.
Yang paling memprihatinkan, tandas politisi Partai Hanura ini, anak-anak sekolah yang menuntut ilmu di salah satu Sekolah Dasar (SD) yang berada persis di lokasi longsor dan amblas itu, perlu segera dicari solusinya dengan memindahkan anak didik ke sekolah terdekat atau menimbun tanah yang amblas.
Berdasarkan aspirasi yang disampaikan masyarakat kepada anggota Komisi C ini, mereka sangat berharap agar Pemprov Sumut bisa mengambil-alih perbaikan jalan yang amblas tersebut, karena anggaran Pemkab Asahan kelihatannya tidak mampu memperbaikinya dalam waktu dekat.[br]
"Perlu diketahui, mayoritas masyarakat di kedua desa tersebut sebagian besar berprofesi sebagai petani kebun, sehingga perbaikan sarana penghubung dimaksud sangat mendesak dilakukan, karena melalui jalan alternatif dari kawasan kebun sawit sangat tidak memadai," tegas Ebenejer.
Berkaitan dengan itu, anggota dewan Dapil Asahan dan Kota Tanjungbalai ini mendesak Gubernur Sumut Edy Rahmayadi untuk segera menyahuti keluhan masyarakat dengan memperbaiki jalan yang putus dan amblas, guna menghindari terisolirnya masyarakat kedua desa serta kenyamanan anak didik belajar di gedung SD dimaksud.
"Kita berharap kepada pak Edy Rahmayadi untuk mengalokasikan anggaran perbaikannya di P-APBD Sumut TA 2022 atau APBD Sumut 2023, karena masyarakat sangat berharap agar sarana penghubung tersebut dapat segera diperbaiki, karena APBD Asahan kelihatannya tidak mencukupi untuk melakukan perbaikan," tandasnya. (A4/a)