Padangsidimpuan (SIB)
Ratusan Mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), PMII dan GMNI yang tergabung dalam Mahasiswa Cipayung Plus berunjukrasa di Kantor DPRD Kota Padangsidimpuan menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (
BBM), Selasa (6/9).
Para mahasiswa berunjukrasa yang datang dengan membawa poster berisikan kata-kata penolakan terhadap kenaikan BBM dikawal oleh ratusan personel Polisi dari Polres Padangsidimpuan dan Polres Tapsel serta Satpol PP Padangsidimpuan.
Setibanya di gerbang kantor DPRD Kota Padangsidimpuan, pengunjuk rasa langsung menggelar mimbar orasi menyampaikan pendapat secara bergantian. Ahmad Rasyid aktivis HMI dalam orasinya mengatakan mahasiswa menolak kenaikan harga BBM
“Dampak kenaikan BBM telah menyebabkan harga kebutuhan lainnya ikut naik, masyakarat merintih karena kekurangan biaya untuk kebutuhan hidupnya, karenanya kami berdemo disini adalah perpanjangan perwujudan rintihan masyarakat, kami menolak kenaikan BBM," ujarnya.
Dalam kesempatan itu para pengunjukrasa meminta DPRD Kota Padangsidimpuan bersama rakyat menyatakan sikap menolak kenaikan BBM dan disampaikan ke DPR RI. "Rakyat sudah susah jangan ditambah susah, kami minta para DPRD Padangsidimpuan bisa bersama rakyat menyatakan sikap menolak kenaikan BBM ke DPR RI karena dampaknya berimbas kepada bahan pangan lainnya," ujar Ahmad dalam orasinya.
Ketua DPRD Padangsidimpuan Siwan Siswanto didampingi Wakil Ketua Rusydi Nasution yang menerima para pengunjukrasa mengatakan DPRD Padangsidimpuan bersama rakyat menolak kenaikan harga BBM. "Setelah kami berembuk dengan anggota DPRD lainnya, kami menyatakan sikap DPRD Padangsidimpuan bersama rakyat menolak kenaikan harga BBM," ujarnya. Mendengar pernyataan Ketua DPRD Padangsidimpuan tersebut, akhirnya para pengunjukrasa membubarkan diri dengan tertib. (F1/f)
