Rabu, 30 April 2025

Pesawat Beechcraft Super Kings Air Mendarat Mulus di Madina

Redaksi - Jumat, 22 Maret 2024 17:50 WIB
593 view
Pesawat Beechcraft Super Kings Air Mendarat Mulus di Madina
(Foto Dok/Kominfo Madina)
UJI COBA: Wakil Bupati Madina, Atika Azmi Utammi Nasution (tengah) bersama jajaran Forkopimda menyaksikan uji coba perdana Pesawat jenis Beechcraft Super Kings Air di Bandara Jenderal Abdul Haris Nasution, Kecamatan Bukit Malintang, Kabupaten Mad
Madina (SIB)
Pesawat jenis Beechcraft Super Kings Air untuk uji coba perdana (test flight kalibrasi) sukses mendarat atau landing dengan mulus di Bandara Jenderal Abdul Haris Nasution, Kecamatan Bukitmalintang, Kabupaten Mandailingnatal (Madina), Kamis (21/3).
Berdasarkan laman resmi Pemkab Madina disebutkan, pesawat tersebut merupakan bagian dari keluarga pesawat bermesin turboprop twin yang diproduksi Beech Aircraft Corporation (sekarang Divisi Beechcraft dari Hawker Beechcraft).
Garis King Air terdiri dari sejumlah seri model yang jatuh ke dalam empat keluarga yakni, model seri 90, model seri 100 (model yang terdiri dari keluarga King Air), model seri 200 dan model seri 300.
Bahkan keluarga pesawat Super King Air telah diproduksi sejak tahun 1974 dan merupakan produksi terpanjang dari setiap pesawat turboprop sipil di kelasnya dan pesawat itu telah menundukkan semua pesaing sebelumnya.
Diinformasikan juga, pesawat Beechcraft berasal dari Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan (BBKFP).
Pendaratan perdana pesawat itu disaksikan Wakil Bupati Madina, Atika Azmi Utammi Nasution didampingi Sekda Alamulhaq Daulay, Kapolres Madina AKBP Arie Sofandi Paloh, Ketua Pengadilan Negeri (PN) dan sejumlah OPD.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Madina, Atika mengaku bangga sebab, kerja keras sudah menuai hasil. "Ini kali pertama pesawat landing di Madina yang menjadi hasil kerja keras bersama. Kalau helikopter sudah sering ya, ini pesawat," ucapnya.
Atika yang juga perempuan lajang pertama yang menjabat wakil bupati perempuan termuda di Indonesia itu menyempatkan bercerita lamanya bandara itu terbengkalai hingga selesai.
"Bayangkan, pembebasan lahan, dimulai tahun 2020 dan tahun 2020-2022 dimulai dengan cut and fill, istilah dalam konstruksi dikenal dengan menggali dan menimbun," ucap Atika yang merupakan jebolan University of New South Wales, Australia itu.
Dikatakannya, banyak dinamika yang dihadapi pada tahun 2021. Bahkan pembangunan bandara pun hampir dihentikan oleh kementrian karena pembebasan lahan lambat. “Banyak kendala, kami zoom hampir di cancel oleh kementrian jika pembebasan lahan tidak juga selesai. Oleh karenanya, permasalahan itu dapat teratasi dengan bantuan masyarakat," tuturnya.
Ia mengatakan, terimakasih kepada seluruh masyarakat yang telah mendukung pembangunan bandara, dimana dari sisi darat dan udara, pembangunan yang dimulai tahun 2023 sudah selesai akhir bulan Februari tahun 2024 (**)



Baca Juga:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru