Aksi tersebut dilakukan karena mereka merasa gerah dengan keberadaan kafe yang sebelumnya telah diperingatkan untuk ditutup.
Baca Juga:
Kafe tersebut diketahui menjual minuman keras (miras), mengeluarkan suara musik bising, dan diduga menjadi tempat praktik prostitusi serta transaksi narkoba.
Baca Juga:
"Karena itu, semalam kami datang dan membongkarnya dengan harapan tempat maksiat ini tidak dibuka kembali," tambahnya.
Di sisi lain, Kartini Hasibuan, salah satu pemilik kafe, mengaku tempat hiburannya sudah tutup sejak awal 2025, setelah didatangi perkumpulan wirit yasin. Menurutnya, pihak kepolisian juga mengetahui usahanya telah berhenti beroperasi.
"Semalam, saat saya sedang marpangir (ritual membersihkan diri) sesuai tradisi daerah ini menjelang puasa, ibu-ibu dari perkumpulan wirit yasin datang membongkar rumah saya, serta membakar kafe yang sudah tutup sejak 2 Januari lalu," ungkap Kartini.
"Sudah tidak ada HAM! Rumah saya dibongkar, TV saya hilang, padahal katanya polisi ikut mendampingi ibu-ibu wirit yasin. Kafe saya sudah tutup dua bulan, tapi tetap dibakar. Di mana perikemanusiaan mereka?" ujarnya dengan nada kecewa.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, Kapolres Palas AKBP Diari Astetika, Wakapolres Kompol Sugianto, Kabag Ops AKP M. Husni, Kasat Reskrim AKP Raden Saleh Harahap hingga Ps Kasihumas, belum memberikan tanggapan terhadap konfirmasi yang dikirimkan wartawan melalui WhatsApp, meskipun notifikasi menunjukkan pesan telah diterima. (*)
Jakarta(harianSIB.com)Presiden ke7 RI Joko Widodo (Jokowi) telah melaporkan dugaan fitnah terkait tuduhan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya.
Medan(harianSIB.com)Sebagai bagian dari strategi memperluas jangkauan pasar di Indonesia, TACO resmi meluncurkan Katalog New Horizons di K
Vatikan(harianSIB.com)Kardinal Giovanni Angelo Becciu memilih mundur dari keikutsertaan dalam konklaf yang akan digelar pada 7 Mei 2025 mend
Medan(harianSIB.com)Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE) bersama Rumah Tamadun menggandeng Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) untuk me