Rabu, 30 April 2025

Sehari Jelang Ramadan, Emak-emak Wirit Yasin Bongkar dan Bakar Kafe Remang-remang di Hutalombang

Robert Nainggolan - Sabtu, 01 Maret 2025 20:31 WIB
1.360 view
Sehari Jelang Ramadan, Emak-emak Wirit Yasin Bongkar dan Bakar Kafe Remang-remang di Hutalombang
Foto: SNN/Robert Nainggolan
Kafe remang-remang milik Kartini di Desa Hutalombang, dibongkar dan dibakar serta diberi garis polisi, Sabtu (1/3/2025).
Palas(harianSIB.com)

Sehari sebelum bulan Ramadan, Jumat (28/2/2025) siang. sekelompok ibu-ibu dari perkumpulan Wirit Yasin Hutalombang, Kecamatan Lubuk Barumun, membongkar dan membakar sebuah tempat hiburan malam atau kafe remang-remang.

Aksi tersebut dilakukan karena mereka merasa gerah dengan keberadaan kafe yang sebelumnya telah diperingatkan untuk ditutup.

Baca Juga:

Kafe tersebut diketahui menjual minuman keras (miras), mengeluarkan suara musik bising, dan diduga menjadi tempat praktik prostitusi serta transaksi narkoba.


Baca Juga:
Kafe remang-remang milik Kartini di Desa Hutalombang, dibongkar dan dibakar serta diberi garis polisi, Sabtu (1/3/2025). (Foto: SNN/Robert Nainggolan)

"Satu bulan lalu, kami sudah memperingatkan pemilik usaha hiburan malam, Aspan dan Kartini, agar menutup serta membongkar kafe mereka. Polisi pun mengetahuinya," ujar seorang ibu, didampingi empat rekannya dari perkumpulan wirit yasin, Sabtu (1/3/2025) sore.


Namun, menurutnya, aktivitas di kafe tersebut masih terlihat, dan suara musik kadang masih terdengar.

"Karena itu, semalam kami datang dan membongkarnya dengan harapan tempat maksiat ini tidak dibuka kembali," tambahnya.

Di sisi lain, Kartini Hasibuan, salah satu pemilik kafe, mengaku tempat hiburannya sudah tutup sejak awal 2025, setelah didatangi perkumpulan wirit yasin. Menurutnya, pihak kepolisian juga mengetahui usahanya telah berhenti beroperasi.

"Semalam, saat saya sedang marpangir (ritual membersihkan diri) sesuai tradisi daerah ini menjelang puasa, ibu-ibu dari perkumpulan wirit yasin datang membongkar rumah saya, serta membakar kafe yang sudah tutup sejak 2 Januari lalu," ungkap Kartini.


Sebagai seorang janda dengan satu anak, Kartini meminta keadilan atas perlakuan tersebut. Ia juga mempertanyakan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) di wilayahnya.

"Sudah tidak ada HAM! Rumah saya dibongkar, TV saya hilang, padahal katanya polisi ikut mendampingi ibu-ibu wirit yasin. Kafe saya sudah tutup dua bulan, tapi tetap dibakar. Di mana perikemanusiaan mereka?" ujarnya dengan nada kecewa.

Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, Kapolres Palas AKBP Diari Astetika, Wakapolres Kompol Sugianto, Kabag Ops AKP M. Husni, Kasat Reskrim AKP Raden Saleh Harahap hingga Ps Kasihumas, belum memberikan tanggapan terhadap konfirmasi yang dikirimkan wartawan melalui WhatsApp, meskipun notifikasi menunjukkan pesan telah diterima. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru