Jalan Lingkar Danau Toba di Nagori Tambun Rea Simalungun Amblas

Simalungun(harianSIB.com)

Jalan lingkar (ringroad) Danau Toba di Dusun IV, Nagori (Desa) Tambunrea, Kecamatan Pamatangsidamanik, Kabupaten Simalungun, yang baru selesai diperbaiki tahun 2023 lalu, berbiaya puluhan miliiar rupiah, amblas dan retak. Akibatnya, akses jalan menjadi putus total, Jumat (14/3/2025).

Informasi dihimpun Jurnalis SIB News Network (SNN) dari warga sekitar, J Manik dan T Situmorang mengatakan, amblasnya jalan ringroad bantuan dana percepatan pembangunan di Kawasan Super Prioritas Nasional (KSPN) Danau Toba itu terjadi karena curah hujan cukup tinggi beberapa hari belakangan ini.

Baca Juga:

• Dorong Pariwisata, BPODT Gandeng Pemprov Sumut Kembangkan Rute Seaplane di Danau Toba
• Wakil Ketua DPRD Simalungun Dalami Penyebab Amblasnya Jalan Lingkar Danau Toba

"Ruas jalan di Dusun IV amblas dan retak retak. Bahkan, di sisi bahu jalan yang lain juga sudah mengalami keretakan dan dikhawatirkan akan putus total," ungkap mereka.

Dikatakan Manik, aspal jalan amblas sepanjang sekitar 10 meter dengan kedalaman diperkirakan 1 sampai 3 meter. Akibatnya, jalan penghubung antara Kelurahan Sipolha dengan Tambunrea lumpuh total.

Baca Juga:

• Eks Pajak Tigarunggu Simalungun Direncanakan Jadi Taman
• Amankan Perayaan Malam Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili, Polres Sergai Gelar Patroli Skala Besar

"Lumpuhnya jalan ini dikhawatirkan berdampak terhadap perekonomian warga dan pelaku bisnis lainnya," kata Manik.

Mereka berharap pemerintah mengambil langkah cepat untuk memperbaiki jalan tersebut yang sangat vital bagi masyarakat khususnya untuk kemajuan pariwisata Danau Toba.

Terpisah, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUTR Simalungun, Agus Intra Sinaga mengatakan, pihaknya sudah meninjau lokasi tersebut bersama camat dan pangulu setempat.

Menurut Agus, kondisi tanah di sekitar ruas jalan itu labil, sehingga tanahnya bergeser hingga aspal mengalami keretakan.

"Minggu depan kita turunkan alat berat. Untuk sementara, kita sudah koordinasikan dengan pangulu untuk mencari tanah timbunan," ungkap Agus. (*)