Mengawali tahun 2024, penyanyi Batak asal Austria, Herman Delago dan Retta Sitorus akan menghentak Kota Medan. Keduanya akan menyapa penggemar musik Batak di Medan dengan penampilan spesial di Molivia Café Jalan HM Jhoni (Pasar Merah) Medan pada Jumat 5 Januari 2024.
Dalam penampilan perdana di awal tahun 2024 itu, Herman Delago akan kembali membawakan lagu-lagu Batak populer dengan gaya khasnya sendiri, seperti “Butet”, “Boru Panggoaran”, “Sipata”, “Boasa” dan “Marrokap Dung Matua”.
Di tengah ketatnya persaingan cafe music di Medan, Molivia Cafe yang baru seumur jagung itu sudah dijadikan tempat nongkrong baru, sekaligus wadah bertemunya kalangan politisi, advokat, pengusaha hingga beberapa pejabat lintas instansi yang sama-sama penggemar musik Batak.
Bahkan banyak komunitas hobi hingga komunitas alumni sekolah dan kampus memilih Molivia Café sebagai tempat untuk kangen-kangenan sambil membawa keluarga masing-masing.
Soalnya, manajemen cafe itu sendiri selalu menghadirkan penyanyi-penyanyi top Batak dari Jakarta secara terjadwal.
Melihat fenomena itu, sang bos, Alfred Sianipar berpendapat bahwa penyanyi atau trio-trio yang dihadirkan diupayakan agar sesuai selera pengunjung. Meski anggaran dan akomodasi yang disiapkan untuk mendatangkan artis cukup besar, tapi hal itu akan diupayakan agar penggemar terutama pengunjung setia Molivia betah datang bersama keluarga.
“Di Molivia sendiri setiap malam home band selalu ada. Tapi secara berjadwal, kita selalu mendatangkan artis dari ibukota. Untuk tanggal 5 Januari ini, sebelum special performance Herman Delago dan Retta Sitorus, pengunjung juga dihibur artis lokal yaitu Artha Sister dan The Kribo 61,” kata pria yang low profile dan terkesan pemalu itu kepada SIB, Senin (1/1/2024).
Seperti sudah banyak diketahui publik, Herman Delago adalah penyanyi berkebangsaan Austria. Pria kelahiran Austria tahun 1957 itu, sudah lama berkecimpung di dunia musik sebagai seorang penyanyi, gitaris, peniup trompet dan organist yang didalaminya semasa kuliah di sebuah universitas di Kota Innsbruck, Austria.
Mengutip Instagram pribadinya @hermann_delago, ia juga berperan sebagai komposer dan kerap bersama grup orkestranya di berbagai negara.
Belakangan dia sering berlibur di kawasan Danau Toba dan terlibat dalam konser-konser musik Batak ketika dia berkolaborasi dengan composer Viky Sianipar dan Tongam Sirait. Hasil kolaborasi itu lahirlah lagu bertema “Tobatak” yang direkam dan dipasarkan oleh perusahaan berlabel BSC Music Jerman.
Sedangkan Retta Sitorus sendiri mulai ikut meramaikan blantika musik tanah air ketika salah satu lagu dalam albumnya yaitu Kaka Alopa langsung popular, bahkan sering dinyanyikan banyak penyanyi di tempat-tempat hiburan.
Wanita cantik itu juga menyanyikan lagu ciptaannya sendiri yaitu Ho do Ito. Lagunya yang juga bisa diterima penggemar adalah “Holong ni Damang Dainang”, “Tarhirim” yang dinyanyikan bersama Trio The Marga dan “Hasian” (berduet dengan Henry Manik).
Retta Sitorus yang jebolan Universitas Sumatera Utara (USU) itu akan kembali membawakan lagu-lagu bergenre Disco dan R&B sesuai ciri khas yang melekat dalam setiap penampilan maupun konser-konsernya. (**)
