Batubara
(harianSIB.com)Sejumlah
perlintasan sebidang di jalur
kereta api Bandar Tinggi-
Kuala Tanjung ditemukan dalam kondisi tidak terjaga dan berisiko menimbulkan
kecelakaan. Untuk mengatasi masalah itu
Balai Teknik (Baltek) Perkeretaapian Kelas I Medan,
Dishub Sumut bersama
DPRD Kabupaten Batu Bara dan
PT KAI serta camat hingga perangkat desa turun tangan melakukan pemeriksaan langsung ke lokasi.
Siaran pers diterima jurnalis SIB News Network (SNN), Kamis (20/3/2025), peninjauan itu dihadiri Kepala Bidang Perkeretaapian dan Pengembangan Dishub Sumut, Muchsin Harahap yang mewakili Kadishub Sumut Dr Agustinus Panjaitan, Manajer Pengamanan PT KAI Divre I Wahyudin Arif serta perwakilan Baltek Perkeretaapian Kelas I Medan Angga. Selain itu turut hadir Camat Sei Suka, Babinsa, sejumlah kepala desa dan para kepala dusun dari desa-desa yang terdampak.
Dari hasil pemeriksaan itu, tim menemukan sedikitnya 33 perlintasan liar yang tidak memiliki penjagaan. Desa Lalang menjadi yang terbanyak dengan 19 titik, disusul Desa Kuala Tanjung dengan 5 titik serta beberapa desa lain seperti Pakam, Pakam Raya dan Pematang Cengkering.
Baca Juga:
Muchsin Harahap dari Dishub Sumut mengatakan, perlintasan sebidang tanpa penjagaan berisiko menyebabkan kecelakaan. "Kami turun langsung untuk memastikan langkah apa yang harus diambil. Beberapa perlintasan perlu ditutup sementara yang lain harus diberi pengamanan tambahan," ujarnya.
Manajer Pengamanan PT KAI Divre I Wahyudin Arif menambahkan, selain penutupan perlintasan liar, perlu ada langkah pencegahan lain seperti pemasangan portal dan sterilisasi jalur dari bangunan liar. "Kami juga akan mengusahakan pemasangan pagar rel sepanjang 200 meter di titik rawan, agar warga tidak sembarangan melintas," katanya.
Baca Juga:
Sejumlah kesepakatan diambil dalam tinjauan itu di antaranya penutupan beberapa perlintasan liar di Desa Kuala Tanjung dan Desa Lalang yang dinilai berbahaya. Pemasangan portal sederhana di titik tertentu untuk membatasi akses kendaraan.
Sterilisasi jalur dari bangunan liar guna mengurangi risiko kecelakaan.
Koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah daerah untuk peningkatan keselamatan di perlintasan yang masih harus dibuka karena menjadi akses utama warga.
Camat Sei Suka menyambut baik langkah itu dan berharap rekomendasi yang diambil segera direalisasikan. "Keselamatan masyarakat paling utama. Kami siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan langkah-langkah ini berjalan dengan baik," pungkasnya. (*)
Editor
: Bantors Sihombing