Rabu, 30 April 2025

World Expo 2025 Osaka Jadi Panggung Diplomasi Budaya Lewat Batik Liem Ping Wie

Robert Banjarnahor - Rabu, 30 April 2025 10:45 WIB
136 view
World Expo 2025 Osaka Jadi Panggung Diplomasi Budaya Lewat Batik Liem Ping Wie
Foto: (Dok. Bappenas)
partisipasi dalam World Expo yang diselenggarakan di Osaka, Jepang, mulai 13 April hingga 13 Oktober 2025.
Jakarta(harianSIB.com)

Indonesia tengah berpartisipasi dalam World Expo yang diselenggarakan di Osaka, Jepang, mulai 13 April hingga 13 Oktober 2025. Pameran tersebut mengusung tema besar "Designing Future Society for Our Lives" dan diperkirakan akan menarik sekitar 28 juta pengunjung dari berbagai penjuru dunia.

Paviliun Indonesia di World Expo 2025 Osaka menampilkan berbagai pameran seni dan budaya nusantara, termasuk Rolling Exhibition Batik Liem Ping Wie yang dimulai pada Senin (28/4/2025) dan Cultural Performance berupa Pagelaran Busana yang digelar pada Selasa (29/4/2025).

Baca Juga:

Marcelina, pemilik Batik Liem Ping Wie, mengungkapkan bahwa pameran ini bertujuan mengajak pengunjung untuk merasakan kekayaan tradisi Indonesia yang terus berkembang dengan sentuhan inovasi modern, melalui perpaduan antara kain batik tulis premium dan pertunjukan busana elegan.

"Saya bukan hanya menjual batik, tetapi juga menjaga dan memperkenalkan budaya kita. Dunia harus tahu bahwa batik Indonesia memiliki nilai yang mendalam dan penting. Ini adalah bagian dari diplomasi budaya Indonesia," kata Marcelina, yang merupakan generasi kelima pemilik Batik Liem Ping Wie, dalam pembukaan Pagelaran Busana Batik Liem Ping Wie di Paviliun Indonesia, Selasa (29/4/2025), dilansir dari CNBC Indonesia.

Baca Juga:

Pada Rolling Exhibition yang berlangsung hingga 4 Mei 2025, Batik Liem Ping Wie menampilkan koleksi eksklusif dengan motif Hokokai dan Buketan, yang menggambarkan perpaduan budaya melalui detail bunga krisan, peony, dan mawar, simbol keindahan dalam keberagaman.

Motif Buketan, yang terinspirasi dari bunga-bunga alami seperti mawar dan lotus, juga mengekspresikan keanggunan dan feminitas dalam budaya Indonesia.

Sementara itu, motif Pagi Sore memperlihatkan dualitas siang dan malam dalam satu kain, sebagai simbol keseimbangan dan harmoni hidup dalam filosofi Jawa.

Selain Rolling Exhibition dan Cultural Performance, Batik Liem Ping Wie juga akan turut menyelenggarakan Business Forum di Paviliun Indonesia dengan tajuk "A Tapestry of Tradition and Tomorrow" pada Jumat, 2 Mei 2025.

Business Forum ini akan mempromosikan batik sebagai warisan budaya Indonesia yang abadi. Selain itu, pengunjung akan diajak mengikuti lokakarya membatik langsung bersama tim Batik Liem Ping Wie untuk memahami proses kreatif dari canting hingga pewarnaan alami.

Melalui keikutsertaannya di World Expo 2025 Osaka, Batik Liem Ping Wie menegaskan komitmennya dalam membawa batik sebagai simbol budaya Indonesia ke panggung global, memperlihatkan bahwa kain tradisional pun mampu menjadi strategi soft diplomacy.

Direktur Paviliun Indonesia Didik Darmanto, mengatakan bahwa batik bukan hanya kain, melainkan ekspresi budaya dan identitas bangsa. "Batik adalah warisan budaya yang memukau dalam setiap motifnya. Ini adalah identitas bangsa yang harus terus dilestarikan dan dibanggakan di panggung dunia," ujarnya.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru