Selasa, 10 September 2024

Bank Dunia: Program Makan Siang Gratis Harus Direncanakan dengan Matang

* Airlangga: Mereka Belum Tahu Programnya
Redaksi - Jumat, 01 Maret 2024 09:05 WIB
272 view
Bank Dunia: Program Makan Siang Gratis Harus Direncanakan dengan Matang
Foto: Ist/harianSIB.com
Satu Kahkonen
Jakarta (SIB)
Bank Dunia ikut bersuara soal program makan siang dan susu gratis yang dijanjikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen meminta Indonesia harus tetap patuh dengan aturan defisit fiskal.
"Kami masih menantikan (rincian program makan siang dan susu gratis). Untuk Indonesia, pada dasarnya berpegang pada pagu defisit fiskal yang telah ditetapkan sebesar 3 persen dari produk domestik bruto (PDB), sesuai dengan peraturan perundang-undangan," komentar Satu, dikutip, Rabu (28/2).
Satu berpesan Pemerintah Indonesia harus menetapkan dengan pasti bentuk dan sasaran program tersebut. Setelah itu, baru bisa dibandingkan dengan sumber daya yang dimiliki saat ini.
Ia menegaskan program yang dijanjikan Prabowo-Gibran itu perlu direncanakan dengan matang, khususnya dalam aspek anggaran.
"Tergantung program seperti apa yang akan dilaksanakan dan bentuknya apa. Semua rencananya harus benar-benar dipersiapkan dan biayanya juga dipersiapkan," katanya.
Program ini diklaim sudah mulai dibahas dalam persiapan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Bahkan, sejumlah menteri di Presiden Joko Widodo mengamini adanya pembahasan tersebut dalam Rapat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta pada Senin (26/2).



Belum Tahu Programnya
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons kekhawatiran Bank Dunia (World Bank) terkait program makan siang gratis senilai Rp15.000 per anak.
Airlangga menilai, kekhawatiran Bank Dunia tersebut lantaran belum mengetahui secara detail program makan siang yang di usung pasangan Prabowo dan Gibran. Kekhawatiran Bank Dunia sendiri terkait potensi melebarnya defisit APBN terhadap produk Domestik Bruto (PDB) akibat pembiayaan untuk program makan siang gratis tersebut.
"Kan Bank Dunia belum tau programnya apa," kata Airlangga kepada awak media di Kementerian Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (29/2).
Airlangga menekankan, pemerintah terus berupaya menjaga defisit APBN di bawah 3 persen pada 2025 mendatang. Pemerintah memproyeksikan defisit APBN berada di kisaran 2,4 sampai 2,8 persen pada tahun depan.
"Kita bicara mengenai defisit apbn di proyeksi 2025 kan antara 2,4 persen sampai 2,8 persen," tegasnya.


Baca Juga:


SAMPAIKAN TERIMA KASIH
Terpisah Gibran Rakabuming Raka menyampaikan terima kasih atas sorotan Bank Dunia tersebut.
"Terima kasih untuk masukannya, World Bank ya. Yang namanya program dan visi misi pasti sudah didiskusikan, tapi tidak bisa dipaparkan sekarang karena apa, aku masih Wali Kota," kata Gibran di Balai Kota Solo, dilansir detikJateng, Rabu (28/2).
Putra sulung presiden Joko Widodo(Jokowi) itu juga akan mendiskusikan terkait besaran makan siang gratis di mana per anak akan mendapatkan Rp 15 ribu. Perhitungan juga akan dilakukan mengingat besaran Rp 15 ribu per anak membuat defisit APBN.
"(Besaran Rp 15 ribu per anak) Nanti akan kita diskusikan, jika ada masukan dari warga akan dievaluasi lagi. (Defisit APBN) Nanti akan dibicarakan lagi, gitu nggih," tuturnya.
Gibran juga mengomentari simulasi makan siang gratis di salah satu SMP di Tangerang yang dilakukan Airlangga.
"Ya apa pun itu kita pengin program ini bisa berjalan dengan baik, bisa tepat sasaran," kata Gibran.
Menurutnya, Kota Solo juga nantinya bisa dilakukan simulasi untuk makan siang gratis. "(Solo uji coba) ya nanti, tenang aja ya," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto melangsungkan simulasi makan siang gratis hari ini. Simulasi ini dilakukan di salah satu sekolah menengah pertama di Tangerang. (**)


Baca Juga:


SHARE:
komentar
beritaTerbaru