Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 08 November 2025

Trump Kembali Gerakkan Pasukan AS ke Suriah, Benarkah Menuju Invasi Baru?

Redaksi - Sabtu, 08 November 2025 15:42 WIB
222 view
Trump Kembali Gerakkan Pasukan AS ke Suriah, Benarkah Menuju Invasi Baru?
Foto: (REUTERS/Nathan Howard
Presiden AS Donald Trump

Menurut laporan Reuters dan dilansir dari CNBC Indonesia, yang mengutip enam sumber dengan pengetahuan langsung mengenai persiapan tersebut, AS berencana menggunakan pangkalan udara di Damaskus itu untuk memantau potensi kesepakatan damai antara Israel dan Suriah.

Namun, lokasi pasti pangkalan tersebut tidak diungkapkan karena alasan keamanan operasional, setelah adanya permintaan dari pejabat administrasi AS agar informasi itu tidak dipublikasikan.

Belum ada kejelasan mengenai jumlah personel militer AS yang akan dikerahkan maupun waktu kedatangan mereka. Seorang pejabat pertahanan AS yang dikutip Newsweek menyatakan bahwa mereka "tidak memiliki informasi untuk dibagikan" terkait hal ini.

Sementara itu, dua sumber militer Suriah menegaskan bahwa otoritas Suriah akan tetap memegang kendali penuh atas pangkalan tersebut. Seorang pejabat Barat juga mengungkapkan bahwa Departemen Pertahanan AS telah melakukan beberapa misi pengintaian ke lokasi itu dan menyimpulkan bahwa landasan pacunya layak digunakan untuk operasi penerbangan militer.

Seorang pejabat pertahanan Suriah kepada Reuters menuturkan bahwa pesawat angkut militer AS tipe C-130 telah mendarat di fasilitas tersebut dalam beberapa kesempatan.

Langkah ini datang setelah serangkaian pengurangan pasukan AS di wilayah Suriah selama beberapa tahun terakhir.

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Hakim AS Larang Donald Trump Batasi Suaka
Aksi Penembakan Brutal di Dua Kota Amerika Serikat, 4 Tewas
Cadev RI Naik Lagi, Darmin: Karena Partai Donald Trump Kalah
Perusahaan Amerika Serikat Suntik Modal PT INKA Rp 440 Miliar
Peraih Grammy Awards Rencana Gugat Donald Trump
Gedung Putih Kecam Pengiriman Paket Bahan Peledak ke Mantan Presiden AS
komentar
beritaTerbaru