Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 08 November 2025

Trump Kembali Gerakkan Pasukan AS ke Suriah, Benarkah Menuju Invasi Baru?

Redaksi - Sabtu, 08 November 2025 15:42 WIB
223 view
Trump Kembali Gerakkan Pasukan AS ke Suriah, Benarkah Menuju Invasi Baru?
Foto: (REUTERS/Nathan Howard
Presiden AS Donald Trump

Jakarta(harianSIB.com)

Pemerintah Amerika Serikat dilaporkan tengah menyiapkan pengerahan pasukan militer ke sebuah pangkalan udara di ibu kota Suriah, Damaskus.

Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya Washington memperkuat pakta keamanan potensial antara Suriah dan Israel, yang tengah diupayakan langsung oleh Presiden AS Donald Trump.

Perkembangan ini menandai perubahan signifikan dalam hubungan AS dan Suriah setelah kejatuhan rezim Bashar al-Assad pada Desember 2024, yang selama ini dikenal bersekutu erat dengan Iran.

Sejak itu, Washington mulai membangun hubungan baru dengan pemerintahan Suriah yang kini dipimpin oleh Presiden Ahmed al-Sharaa.

Baca Juga:
Adapun pertemuan bersejarah antara Presiden Trump dan Presiden al-Sharaa dijadwalkan berlangsung di Gedung Putih pada Senin mendatang, yang akan menjadi pertama kalinya seorang kepala negara Suriah menginjakkan kaki di Washington.

Pada Juni lalu, AS mencabut sanksi lama terhadap Suriah dan mengajukan petisi kepada Dewan Keamanan PBB untuk mencabut pula sanksi yang masih diberlakukan terhadap pemerintahan al-Sharaa.

Menurut laporan Reuters dan dilansir dari CNBC Indonesia, yang mengutip enam sumber dengan pengetahuan langsung mengenai persiapan tersebut, AS berencana menggunakan pangkalan udara di Damaskus itu untuk memantau potensi kesepakatan damai antara Israel dan Suriah.

Namun, lokasi pasti pangkalan tersebut tidak diungkapkan karena alasan keamanan operasional, setelah adanya permintaan dari pejabat administrasi AS agar informasi itu tidak dipublikasikan.

Belum ada kejelasan mengenai jumlah personel militer AS yang akan dikerahkan maupun waktu kedatangan mereka. Seorang pejabat pertahanan AS yang dikutip Newsweek menyatakan bahwa mereka "tidak memiliki informasi untuk dibagikan" terkait hal ini.

Sementara itu, dua sumber militer Suriah menegaskan bahwa otoritas Suriah akan tetap memegang kendali penuh atas pangkalan tersebut. Seorang pejabat Barat juga mengungkapkan bahwa Departemen Pertahanan AS telah melakukan beberapa misi pengintaian ke lokasi itu dan menyimpulkan bahwa landasan pacunya layak digunakan untuk operasi penerbangan militer.

Seorang pejabat pertahanan Suriah kepada Reuters menuturkan bahwa pesawat angkut militer AS tipe C-130 telah mendarat di fasilitas tersebut dalam beberapa kesempatan.

Langkah ini datang setelah serangkaian pengurangan pasukan AS di wilayah Suriah selama beberapa tahun terakhir.

Utusan khusus AS untuk Damaskus, Thomas Barrack - yang juga menjabat sebagai Duta Besar AS untuk Turki - mengungkapkan awal tahun ini bahwa Washington telah mengurangi jumlah pangkalan militernya di Suriah secara bertahap.

"Kita telah menurunkan jumlah pangkalan dari delapan menjadi lima, lalu menjadi tiga. Pada akhirnya kita akan menuju hanya satu," kata Barrack.

Departemen Pertahanan AS (Pentagon) pada April lalu juga mengumumkan rencana untuk memangkas jumlah pasukan di Suriah menjadi kurang dari 1.000 personel dalam beberapa bulan ke depan.

Pasukan AS pertama kali ditempatkan di Suriah lebih dari satu dekade lalu dalam rangka memerangi kelompok ISIS dan membantu Pasukan Demokratik Suriah (SDF), sebuah organisasi bersenjata yang dipimpin oleh kelompok Kurdi. Saat ini, SDF sedang dalam proses integrasi ke dalam militer nasional Suriah di bawah pemerintahan baru.(*)

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Hakim AS Larang Donald Trump Batasi Suaka
Aksi Penembakan Brutal di Dua Kota Amerika Serikat, 4 Tewas
Cadev RI Naik Lagi, Darmin: Karena Partai Donald Trump Kalah
Perusahaan Amerika Serikat Suntik Modal PT INKA Rp 440 Miliar
Peraih Grammy Awards Rencana Gugat Donald Trump
Gedung Putih Kecam Pengiriman Paket Bahan Peledak ke Mantan Presiden AS
komentar
beritaTerbaru