Rabu, 22 Mei 2024 WIB

Tokoh Kristen Menginginkan Pemerintah Tetap Terapkan PPKM Level 3 Selama Nataru

* Warga Kristen Diimbau Tetap Kedepankan Prokes Ketat
Redaksi - Minggu, 12 Desember 2021 17:03 WIB
464 view
Tokoh Kristen Menginginkan Pemerintah Tetap Terapkan PPKM Level 3 Selama Nataru
Foto Kolase/harianSIB.com
Pdt Agus SunaryoDr Restu Pencawan
Medan (SIB)
Sejumlah tokoh Kristen Sumatera Utara bependapat sebaiknya pemerintah tidak membatalkan PPKM level 3 menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Karena bangsa Indonesia masih hidup di dalam suasana pandemi Covid-19.

“Ini menyangkut kepentingan masyarakat umum yang bisa berdampak sangat besar. Kalau secara pribadi, saya lebih setuju dilaksanakan PPKM karena sangat membantu pemerintah dalam menekan penularan Covid, gejolaknya kemungkinan bisa terjadi lagi,” kata Wakil Sekretaris DPD Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Sumut Pdt Agus Sunaryo kepada wartawan, Jumat (10/12).

Menurut Gembala Sidang Gereja Kemuliaan Sion Jalan Setia Budi Medan ini, dalam momen-momen hari besar keagamaan, termasuk Natal dan Tahun Baru mobilisasi publik tingkatnya sangat tinggi. Kalau dibiarkan akan membuka peluang baru mewabahnya kembali Covid, padahal belakangan ini sudah melandai.

“Pemerintah sudah berusaha menekan menyebarnya wabah Covid dan sekarang situasinya sudah melandai. Bukan berarti kita seenaknya tidak berjaga-jaga. Keputusan pemerintah hendaknya jangan main-main, kalau PPKM tidak diterapkan harus dijelaskan juga apa alasan tidak diberlakukan lagi PPKM ini,” ucapnya.

Dengan berubahnya keputusan pemerintah tersebut yakni meniadakan PPKM bukan berarti masyarakat bebas sebebas-bebasnya. Karena untuk kepentingan orang banyak, lebih baik mencegah daripada di kemudian hari terjadi sesuatu.

“Apapun ceritanya, protokol kesehatan itu wajib dilaksanakan, kita tidak boleh menganggap itu sepele meski sebagian besar masyarakat sudah vaksin. Kewaspadaan itu penting, bukan berarti takut, tapi harus berjaga-jaga untuk diri sendiri dan kepentingan orang lain,” terangnya.

Terkait perayaan Natal dan Tahun Baru, kata Pdt Agus, harus tetap mematuhi prokes yang ketat, dalam membuat perayaan itu tidak berlebihan dan waktu ibadah dipersingkat dan jumlah jemaat yang hadir dibatasi, jangan menyepelekan pandemi Covid.

Hal senada dikatakan Wakil Sekjen DPP Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI) Dr Restu Pencawan. Warga Kristen diharapkannya menjadi pribadi yang cerdas. “Ini adalah kebijakan pemerintah, di dalam kekristenan pemerintah itu adalah wakil Tuhan di dunia. Kita ada di dalam pemerintahan itu, apapun kebijakan itu bisa salah tapi kita tidak perlu resah. Artinya, warga Kristen tidak perlu digosok-gosok oleh berbagai pihak yang mengatakan bahwa kebijakan pemerintah tersebut terkait banyak kepentingan orang tertentu,” ucap Dr Restu Pencawan.

Justru kata dia, banyak oknum mempermainkan persoalan ini karena menyukai suasana jadi keruh. Mereka menciptakan berita hoax, beropini beragam ketika ada cuitan di media sosial menyinggung batalnya PPKM selama Nataru. Permasalahan ini yang harus dihindari, makanya warga Kristen harus membuat suasana Natal dan Tahun Baru lebih damai dengan mengedepankan protokol kesehatan yang ketat.

“Persoalan PPKM adalah kebijakan pemerintah, kita mesti menghormatinya. Namun kita juga memberi teladan yang baik, kita kedepankanlah prokes yang ketat selama perayaan natal dan tahun baru. Kebijakan kita hormati tapi prokes kita terapkan, kita berharap tidak ada kluster baru seusai Natal dan Tahun Baru,” harapnya. (A8/d)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Tokoh Kristen Sumut Silaturahim dengan Dewan Pengarah TKN Prabowo - Gibran di Medan
Jajaran Disdik Pematangsiantar Gelar Perayaan Nataru
Dishub Sumut: Transportasi Mudik Nataru Meningkat 34,98 %, Kecelakaan Menurun
Kakanwil Kemenag Sumut Tegaskan ASN Harus Netral pada Pemilu
Ungkap Angka Kecelakaan Masa Nataru 2023 Turun 12 Persen, Menhub Apresiasi Polri
Kakanwil Kemenag Sumut: Ciptakan Suasana Moderat dalam Beragama
komentar
beritaTerbaru