Minggu, 19 Mei 2024 WIB

Bupati Karo Imbau Petani Gunakan Bibit Wortel Varietas Gundaling

Redaksi - Minggu, 21 April 2024 19:23 WIB
676 view
Bupati Karo Imbau Petani Gunakan Bibit Wortel Varietas Gundaling
(Foto: Dok/Kominfo Karo)
KUNJUNGI: Bupati Karo, Cory Sriwaty Sebayang, didampingi Kadis Pertanian  Karo, Metehsa  Purba mengunjungi  petani wortel di Desa Rumah Kabanjahe,  Kecamatan Kabanjahe, Sabtu (20/4/2024). 
Karo (harianSIB.com)
Bupati Karo Cory Sriwaty Sebayang mengimbau petani wortel menggunakan bibit lokal varietas Gundaling yang sudah terdaftar dan dilepas sebagai varietas unggul nasional oleh Kementerian Pertanian.
Hal itu disampaikan Cory, didampingi Kadis Pertanian Metehsa Purba dan Kadis Kominfo Karo Frands Leonardo Surabakti, saat meninjau ladang petani wortel, di Desa Rumah Kabanjahe, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sabtu (20/4/2024).
Sementara itu, Metehsa Purba, yang dikonfirmasi harianSIB.com, Minggu (21/4/2024), melalui pesan WhatsApp membenarkan, petani wortel saat ini menggunakan bibit wortel dari luar daerah.
Dalam kunjungannya itu, kata Metehsa, Cory mengimbau petani wortel untuk membuat bibit wortel sendiri, agar petani tidak mengalami kerugian.
“Petani harus memilih bibit yang jelas asal usulnya. Dan jangan tergiur dengan harga lebih murah dari pasaran dan tidak terpengaruh dengan kelangkaan bibit lokal, sehingga petani wortel bisa mendapat keuntungan lebih besar," ujar Metehsa.
Ia juga menjelaskan Wortel Varietas Gundaling sudah didaftar dan dilepas sebagai varietas unggul nasional oleh Kementerian Pertanian melalui kantor Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP).
Ia merinci, ciri khas dan keuggulan Wortel Gundaling yakni berwarna orange yang khas. Bentuk umbi mulai pangkal sampai ujung hampir sama ukuran diameternya dan ujungnya tumpul.
"Artinya, hampir semua bagian wortel dapat dikonsumsi. Keunikan ini sangat langka dicari di Indonesia dan hanya bisa dijumpai dari beberapa varietas impor dari china/tiongkok," katanya.
Ciri lainnya, lanjutnya, tulang tengah wortel sangat lembut dan tidak berurat sehingga dapat dimakan langsung.
"Jenis wortel lain kalau sudah besar mungkin harus diolah menjadi jus," katanya.
Ia menambahkan, permasalahan petani wortel saat ini, karena begitu diminatinya produksi wortel Karo dari banyak daerah dan luas tanam yang meningkat pesat di Kabupaten Karo. Sementara kebutuhan benih wortel di tingkat petani sangat kurang, sehingga situasi ini diduga dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk mengadakan benih wortel dari daerah lain tapi diakui sebagai benih wortel lokal.
Namun setelah ditanam petani, hasilnya tidak sama dengan wortel yang biasa ditanam petani.
"Kelihatan dari bentuk umbi yang panjang dan runcing diujungnya sehingga tidak sesuai dengan permintaan pasar lagi," jelasnya.
Ia mengharapkan kepada petani wortel di Karo agar membeli benih yang bersertifikat atau memproduksi benih sendiri, sehingga asal usul benih sumbernya dapat ditelusuri dan dipertanggungjawabkan.
Diakui Metehsa, Pemkab Karo melalui Dinas Pertanian terus berupaya membina kelompok tani untuk menjadi produsen benih wortel. Sampai saat ini yang tetap memproduksi benih wortel bersertifikat adalah Kelompok Tani Kharima Horti dan UD Takasima yang berada di Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat.
Selain itu, UPT Benih Induk Hortikultura (BIH) Kuta Gadung sebagai unit pelaksana teknis benih induk hortikultura yang berada di Berastagi.
Ditanya luas areal pertanaman wortel di Kabupaten Karo, dikatakannya, pada 2023 seluas 6.229 Ha dengan total produksi 136.080 ton.
"Untuk pemasaran wortel, selain dikirim ke Kota Medan dan sekitarnya, juga dikirim ke provinsi lainnya di Pulau Sumatera, Jawa, Bali dan Batam, bahkan diekspor ke Malaysia dan Singapura," katanya. (*)

Editor
:
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Petani Karo Juma Ndelkih Panen Kentang Hasil Program Aspirasi Ketua DPRD SU
Petani Karo  Panen Kentang Hasil Program Aspirasi Ketua DPRD SU Peroleh Hasvil 8,35 Ton
Anggota DPRD SU Salurkan 80 Ton Pupuk Organik, 5 Ton Bibit Kentang dan 2 Ton Bawang Merah ke Petani Karo
Ketua DPRD SU Salurkan 2,8 Ton Bibit Bawang Merah dan 16 Ton Pupuk Organik ke Petani Karo
Petani Karo Keluhkan Turunnya Harga Jagung Pipil
Petani Karo Mengeluh Harga Pupuk Non Subsidi Mahal
komentar
beritaTerbaru