Rabu, 30 April 2025

Kota Pangururan Sering Macet, Pemkab Samosir Dituntut Kreatif Buat Terobosan

Duga Munte - Minggu, 30 Juni 2024 20:52 WIB
477 view
Kota Pangururan Sering Macet, Pemkab Samosir Dituntut Kreatif Buat Terobosan
Foto: SNN/Dok
Oloan Simbolon ST
Medan (harianSIB.com)
Buah dari gencarnya pemerintah pusat membangun obyek-obyek wisata di kawasan Danau Toba, dalam beberapa tahun terakhir, meningkatnya jumlah pengunjung, termasuk Kabupaten Samosir yang ibukotanya Pangururan.

Namun peningkatan jumlah wisatawan tersebut dinilai belum disambut baik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir, dengan program nyata untuk mengantisipasi efek yang mengikut atas peningkatan jumlah pengunjung tersebut, seperti penyediaan tempat-tempat parkir bagi kendaraan-kendaraan pengunjung, kebijakan mengatasi terjadinya kemacetan lalu lintas dan lain sebagainya.

"Hal itu antara lain dibuktikan dengan seringnya terjadi macet parah di Kota Pangururan pada musim liburan yang terkadang membuat pengendara yang terjebak dalam kemacetan tak bisa bergerak dalam waktu berjam-jam walau jumlah kendaraan di lokasi itu tidak begitu membludak," kata putra Samosir, Oloan Simbolon ST kepada Jurnalis SIB News Network (SNN) melalui telepon, Minggu (30/6).

Baca Juga:
MACET: Kemacetan yang terjadi di Kota Pangurusan, Sabtu (29/6) malam. (Foto: Dok/OS)

Menurut mantan anggota DPRD Sumut yang mengaku ikut terjebak dalam kemacetan lalu lintas di Kota Pangururan, Sabtu (29/6), sejak pemerintah pusat menjadikan kawasan Danau Toba sebagai destinasi wisata superprioritas, Pemkab Samosir harusnya sudah berpikir untuk mengambil kebijakan mengantisipasi terhadap dampak yang pasti timbul dari pembangunan obyek-obyek wisata di sekitar Danau Toba, seperti Jembatan Tano Ponggol, Water Fron City, Bukit Sibea-bea dan lain sebagainya.

Baca Juga:

"Misalnya, dengan memikirkan dan membangun beberapa jalan alternatif untuk bisa digunakan mengurai lalu lintas bila terjadi kemacetan. Bukan justru 'berpangku tangan' seperti terkesan sekarang menikmati saja kucuran deras pembangunan dari pemerintah pusat ke Kabupaten Samosir," kata Oloan.

Kemudian, lanjutnya, melakukan terobosan jitu untuk pengadaan lahan parkir, agar para pengunjung Samosir merasa aman dan nyaman menikmati keindahan dan kesejukan alam Danau Toba di Kabupaten Samosir, tanpa harus puyeng memikirkan macet dan ketiadaan lahan parkir sehingga terpaksa buru-buru beranjak meninggalkan kawasan Samosir.

"Terus terang saja, akibat seringnya terjadi macet di Kota Pangururan, banyak pengunjung yang datang ke Samosir tak sempat lagi mengunjungi beberapa obyek wisata indah yang tersedia. Sehingga dikuatirkan akan menimbulkan efek jera untuk datang kembali, karena tidak bisa memprediksi waktu yang dibutuhkan selama berkunjung karena macet. Apalagi kendaraan yang terjebak bisa dalam waktu sangat lama tak bisa bergerak," kata mantan anggota DPRD Tobasa dan DPRD Samosir itu.

Karena itu, kepada Pemkab Samosir, dia berharap supaya segera membangun jalan-jalan alternatif di kawasan langganan macet, agar bisa digunakan petugas mengurai kemacetan.

"Kalau tidak ada jalan-jalan alternatif yang bisa digunakan, seberapa banyak pun petugas diturunkan melakukan pengaturan ke lokasi macet, hasilnya pasti tak maksimal. Demikian juga obyek-obyek wisata yang dibangun pemerintah pusat di kawasan Samosir, hampir dipastikan jumlah pengunjungnya tak mencapai yang diproyeksikan, bila kawasan Samosir selalu terjadi kemacetan," kata Oloan. (**)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru