Minggu, 08 September 2024

Pj Gubernur Sumut Rakor Bersama Kementerian Bahas Pengendalian Inflasi Daerah

Danres Saragih - Selasa, 04 Juni 2024 19:55 WIB
361 view
Pj Gubernur Sumut Rakor Bersama Kementerian Bahas Pengendalian Inflasi Daerah
Foto: Dok/Diskominfo Sumut
RAKOR: Pj Gubernur Sumut Hassanudin mengikuti Rakor secara daring dalam rangka Pengendalian Inflasi 2024 melalui zoom meeting yang diselenggarakan Kemendagri di Ruang Sumut Smart Province, Kantor Gubernur Sumut Jalan Diponegoro, Medan, Selasa (4/6/2024).
Medan (SIB News Network|SNN)
Pj Gubernur Sumut Hassanudin mengikuti rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi daerah, secara virtual bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional (BPN), Mabes TNI, Polri, Kejaksaan dari seluruh provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.

"Kita terus melakukan koordinasi dengan seluruh jajaran OPD terkait, dalam hal pengendalian inflasi, juga koordinasi dengan BPS, Bank Indonesia, Bulog kabupaten/kota," kata Pj Gubernur Sumut Hassanudin di lantai 6, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Selasa (4/6/2024).

Seperti diketahui bahwa pada Mei 2024 terjadi inflasi year on year (yoy) Provinsi Sumut 4,26 persen. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Karo 5,37 persen dan terendah di Kota Gunungsitoli 3,51 persen. Sementara inflasi month to month (m-to-m) Sumut 0,48 persen. Faktor pemicu terjadinya inflasi adanya kenaikan sejumlah harga komoditas pangan seperti cabai merah, bawang merah dan daging ayam ras.

Baca Juga:

Rakor dipimpin Plt Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir. Dia menyampaikan bagi provinsi, kabupaten/kota dengan inflasi tertinggi agar segera melakukan evaluasi berupa rapat koordinasi, agar inflasi di daerahnya terkendali. Diharapkan kepala daerah turun langsung mengecek harga kebutuhan pokok, mengingat akan menghadapi hari raya Idul Adha.

Sementara Direktur Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian Inti Pertiwi Nashwari menyampaikan sejumlah upaya pengembangan bawang merah di wilayah minus atau defisit dengan program Vhampion.

Baca Juga:

Ia mengatakan, Champion nantinya berperan sebagai mentor, pembina, pembimbing, pendamping untuk melatih petani lokal setempat dalam membudidayakan bawang merah di wilayah defisit. Untuk itu Pemda diharapkan menyediakan lahan dan calon petani yang akan dibina oleh Champion.

Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (BPN) Sarwo Edy memaparkan perkembangan rata-rata harga pangan strategis tingkat konsumen, seperti beras premium harga eceran tertinggi (HET) Rp14.900/kg (Zona 1), Rp15.400/kg (Zona 2), Rp15.800/kg (Zona 3). Harga beras medium berkisar Rp12.500/kg (Zona 1), Rp13.100/kg (Zona 2) dan Rp13.500/kg (Zona 3). (**)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
komentar
beritaTerbaru