Kamis, 19 September 2024

Cegah Stunting Diharapkan Pada 1000 Hari Kelahiran Pertama

Piktor M Sinaga - Selasa, 06 Agustus 2024 17:40 WIB
382 view
Cegah Stunting Diharapkan Pada 1000 Hari Kelahiran Pertama
Foto: SIB/Piktor Sinaga
Anggota IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) Sumut, dr Halida Rahma Nasution SpA (berkaca mata) dan Cut Diana Mutia SKM,MKes, Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Sumut dengan salam cegah stunting.
Medan (harianSIB.com)
Stunting merupakan salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia. Pertumbuhan anak tidak sesuai dengan umurnya. Stunting bisa diatasi atau diperbaiki dengan prilaku hidup sehat dan makanan bergizi.

Hal itu terungkap dalam wawancara Jurnalis SIB News Network dengan anggota IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) Sumut, dr Halida Rahma Nasution SpA dan Cut Diana Mutia SKM,MKes Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas KesehatanSumut Selasa (6/8/2024) di Medan.

Menurut dr Halida, cara mengatasi kasus stunting sebenarnya harus dilakukan sejak bayi masih dalam kandungan atau ibu hamil dengan memberikan vitamin maupun nutrisi yang dibutuhkan dalam pertumbuhan bayi yang sering disebut 1000 hari kelahiran pertama.

Baca Juga:

Untuk itu katanya, pelayanan Posyandu harus dimanfaatkan masyarakat, terutama masyarakat menengah ke bawah. Posyandu dilayani bidan terlatih, ibu hamil akan diberikan vitamin yang dibutuhkan bayi dalam kandungan dan bayi dalam pertumbuhannya.

Sementara itu, Cut Diana Mutia SKM,MKes Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas KesehatanSumut menegaskan, hasil survei kesehatan Indonesia 2023 bahwa kasus stunting di Sumut terdapat 268.426 atau 18.9% kasus stunting.

Baca Juga:

Sejalan dengan program pemerintah dalam penanganan kasus stunting, melalui deregulasi dan melalui surat edaran kepada pemerintah daerah 33 kabupaten/kota se-Sumut penanganan kasus stunting juga telah dilaksanakan.

Program-program yang dilakukan dinas kesehatan katanya, yakni pemberian tablet tambah darah kepada remaja usiaa12-18 tahun.Puskesmas juga memberikan vitamin kepada ibu hamil, pemberian makanan tambahan kepada Balita serta pembangunan jamban serta pola asuh dan sanitasi lingkungan.

Selain itu, tambah Cut Diana dinas kesehatan juga telah melaksanakan program kesehatan peduli remaja dan juga melakukan kegiatan dan bekerja sama dengan tim pembina UKS serta berkolaborasi dengan BKKBN. Semua ini merupakan standing spesifik yang merupakan tugas dinas kesehatan. Sementara standing sensitif merupakan tugas dari OPD terkait dalam penanganan kasus stunting.(**)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
komentar
beritaTerbaru