Senin, 04 November 2024

Dr RE Nainggolan: Silsilah Marga Sangat Berharga

Horas Pasaribu - Minggu, 06 Oktober 2024 08:07 WIB
322 view
Dr RE Nainggolan: Silsilah Marga Sangat Berharga
Foto SIB/ Horas Pasaribu
FOTO BERSAMA: Ketua Dewan Penasehat Kluarga Besar Nainggolan (KBN) Dr RE Nainggolan, Palar Nainggolan, Ketua DPRD KBN Pusat Sahala Nainggolan beserta dewan penasehat dan pengurus foto bersama usai pelantikan pengurus DP KBN Pusat, Sabtu (6/10) si J Garden
Medan (harianSIB.com)

Pengurus Dewan Pimpinan Keluarga Besar Nainggolan Pusat ((DP KBNP) dilantik, Sabtu (5/10/2024) di J Garden Venue Jalan Setia Budi,Medan. Dalam kepengurusan yang dilantik tersebut Drs Sahala Nainggolan sebagai ketua Umum, Sekretaris Umum Jadihor Nainggolan SPd, Bendahara Umum St Drs Suhunan Nainggolan MSi. Kepengurusan dilengkapi dengan wakil ketua, wakil sekretaris dan bidang-bidang.

Pengurus dilantik Ketua Dewan Pembina KBN Dr RE Nainggolan bersama Dewan Penasehat Palar Nainggolan, Kombes Pol Purn Jouner Nainggolan. Hadir Pengurus Partona Jatongam Nainggolan, Pengurus Punguan Si Raja Lontong Kota Medan dan Ketua Punguan Tamba Kota Medan.

Dr RE Nainggolan mengatakan, jangan mempertentangkan Partona dengan KBN karena Partona dipersiapkan mengembangkan adat istiadat Batak di marga Nainggolan. Sedangkan KBN berorientasi masalah sosial politik dan pengembangan lain.

"Kita harapkan Partona dan KBN kedepan semakin mengembangkan sayap, keduanya sama-sama membangun Nainggolan dimanapun berada," harapnya.

RE Nainggolan menegaskan, jangan takut membesarkan marga, jangan ada pemikiran kalau kalau ingin membangun marga suatu pemikiran yang mundur. Justru marga itu harus makin berkembang, makanya organisasi marga mesti semakin kuat. "Marga Nainggolan harus semakin baik dan berkembang di masa akan datang," ungkapnya.

RE mencontohkan, banyak warga Amerika Serikat yang berasal dari Asia, Afrika, Rusia dan negara-negara lain. Mereka yang menjadi imigran kemudian jadi warga Amerika dan sudah jadi kaya raya, rindu darimana asal dan silsilah nenek moyang mereka. Didorong kerinduan tersebut, mereka menyewa konsultan dengan biaya mahal untuk menelusuri silsilah dan asal usul nenek moyang mereka.

"Itulah penting dan berharganya silsilah, budaya dan asal usul garis keturunan bagi mereka. Sampai-sampai-sampai berani membayar mahal konsultan. Makanya kita orang Batak khususnya marga Nainggolan kita majukanlah marga kita dan lestarikan budaya, maka organisasi marga harus kuat," tegasnya.

Ditegaskan mantan Sekda Pemprov Sumut ini sudah menjadi komitmen orang Batak jangan pernah memecah belah yang berakal beradik. Harus tetap setia membangun kehidupan yang berakal beradik. Karena Tuhan tidak berkenan kehidupan yang bersaudara terpecah belah.

"Di dalam Alkitab juga ada firman yang menegaskan alangkah baik dan indahnya jika uang bersaudara hidup rukun. Tegas juga disebut di Alkitab, berhati-hatilah jika ada orang yang memecah belah kehidupan orang berakal adik. Karena itu sudah menjadi komitmen kita tidak boleh memecah belah yang bersaudara," ungkap RE Nainggolan.

Mantan Bupati Taput ini menceritakan kisah Letjen TNI Romulus Simbolon, semasa berpangkat Kolonel, tapi sudah 9 tahun tidak "pecah bintang". Dia banyak berdinas di Pulau Jawa. Lalu dia mendapat nasihat dari tokoh-tokoh adat di Jawa agar pulang ke kampung tanah leluhur. Karena orang harus tahu darimana berada, kalau tidak pernah pulang kampung maka tidak pernah berhasil mencapai tujuan.

Lalu Romulus Simbolon membawa istri dan anak-anaknya pulang ke Bona Pasogit, berkumpul dengan saudara-saudaranya. Tidak sampai setahun dia naik pangkat Brigjen TNI, kemudian naik menjadi Mayjen dan terakhir Letjen sampai pensiun. " Itulah pentingnya sama kita marga itu dan harus kita jaga persaudaraan. Karena dalihan natolu, selain somba marhula-hula dan elek marboru, ada disebutkan manat "mardongan tubu". Artinya hati-hati jangan bersinggungan dengan yang semarga atau yang sedarah. Agar dengan demikian kita makin dihargai," tegasnya.

Ketua DP KBNP Sahala Nainggolan mengatakan, mengurus organisasi itu harus tulus, apalagi ketua marga terkhusus mengurus KBN. Pertalian harus dibina agar Indonesia lebih baik. Dalam mengurus organisasi marga semua harus dilibatkan, jangan sampai ada marga Nainggolan yang tertinggal atau tidak dilibatkan mengurus KBN.

" Kita yang tidak bisa sendiri karena di KBN banyak yang berpotensi , kita harus ikut jadi pemain di negara kita bukan jadi penonton. Para generasi muda kita berdayakan, agar ada penerus marga Nainggolan, kemudian kita menyusun program dengan tidak muluk -muluk," tegasnya.(**)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru